1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Diduga mati karena anjing liar, warga ronda malam jaga hewan ternak

Kendati penyebab kematian puluhan hewan ternak di Malang belum terungkap, warga melakukan ronda malam untuk mengantisipasi serangan anjing liar.

Puluhan kambing di Makang tewas tercabik-cabik. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Rabu, 20 September 2017 17:28

Merdeka.com, Malang - Penyebab kematian tragis puluhan ekor kambing di Malang, belum juga terungkap. Warga setempat terus melakukan ronda malam dan memburu anjing liar yang diduga sebagai penyerang kambing-kambing tersebut.

"Kemarin Kapolsek Karangploso, bersama warga dan sejumlah komunitas berkumpul, saya sarankan membuat jebakan ataupun ditunggu, patroli, tetapi saat dijaga tidak muncul," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di Kepanjen, Rabu (20/9).

Yade mengungkapkan, Kapolsek Karangploso dan Kasatreskrim telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Pihaknya telah meminta keterangan pemilik kambing yang menjadi korban, serta para saksi lainnya.

"Hasil sementara disebabkan oleh binatang buas, kita tidak percaya adanya klenik-klenik itu. Cuma untuk mengetahui pasti binatang apa, kita belum dapat menyimpulkan. Sementara anjing liar, itu hasil TKP maupun hasil intelijen kita," urainya.

Setiap malam warga setempat selalu berjaga hingga dini hari untuk mewaspadai datangnya pemangsa kambing. Yade berpesan agar masyarakat tidak termakan isu menyesatkan atau pun bertindak main hakim sendiri, saat mencurigai seorang pelaku.

"Jangan mudah termakan isu yang tidak benar. Masalah ini belum selesai, takutnya muncul masalah lain yang justru merugikan masyarakat," tegasnya.

Setiap malam penjagaan dilakukan di sudut-sudut kampung dengan melibatkan para warga dan pemuda setempat. Bahkan turut terlibat komunitas pemburu hewan liar yang selalu ikut patroli dengan membawa senapan angin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, Sri Winarni mengaku, telah melakukan pemeriksaan fisik, serta pengobatan terhadap ternak yang menjadi korban. Pihaknya juga sedang menunggu hasil uji laboratorium gigitan tersebut.

"Tujuannya untuk mengetahui tipe penggigitan yang terjadi. Sesuai saran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, kami akan menunggu hasil laboratorium Balai Veterine Wates Yogyakarta, karena kasus penggigitan ternak sama dengan yang terjadi di Karangploso, Kabupaten Malang," ujar Sri Winarni.

Diagnosa sementara, kematian ternak di kelurahan Tunggul Wulung dan Cemoro Kandang diakibatkan luka trauma pada leher dan paha, akibat gigitan binatang liar.

Total sekitar 39 ekor kambing dan 4 ekor kelinci tewas menjadi korban gigitan binatang liar. Kasus kambing mati tersebut ditemukan tersebar di kabupaten dan kota Malang, dengan wilayah berdekatan.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA