Dinding proyek renovasi RSUD Kanjuruhan roboh timpa keluarga pasien. kelalaian diduga penyebab utama kejadian tersebut.
Merdeka.com, Malang - Dinding proyek renovasi gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang roboh. Reruntuhannya menimpa salah satu keluarga pasien yang tengah di rawat di rumah sakit tersebut. Diduga tembok runtuh lantaran adanya unsur kelalaian.
Dilansir dari merdeka.com, Miseri tertimpa reruntuhan tembok renovasi saat menunggu putranya yang sedang dirawat di ruang Arilangga. Akibat kejadian itu, Miseri mengalami luka di kepala dan ikut dirawat di rumah sakit tersebut.
Kasubag Humas dan Pemasaran RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Ety Nurhayati mengatakan, reruntuhan bangunan menimpa keluarga salah seorang pasien. Korban saat itu tengah menunggu anaknya yang tengah dirawat di ruang Airlangga.
"Tiba-tiba bangunan UGD lantai 4 yang direnovasi runtuh sebagian. Menimpa satu orang dengan luka ringan," kata Ety Nurhayati, Rabu (12/10).
Salah seorang saksi mata menceritakan, insiden terjadi Selasa (11/10) sekitar pukul 19.00 WIB. Tidak ada pekerja di lokasi bangunan saat kejadian tersebut.
Dinding bangunan gedung Instalasi Gawat Darurat (IRD) RSUD Kanjuruhan di lantai empat terjatuh. Reruntuhan tersebut jatuh menimpa Gedung Airlangga yang berada persis di samping proyek tersebut.
"Bagaimana mungkin bisa kokoh kalau pembangunan dindingnya lurus ke atas. Wajar, ketika hujan, ada yang bergeser dan jatuh, kemudian ambruk," kata pria yang menolak menyebutkan namanya.
Kepala Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Malang, AKP Adam Purbantoro mengungkapkan, pihaknya sudah menurunkan tim guna mengetahui penyebab ambruknya bangunan proyek. Sesuai prosedur, kepolisian telah melakukan olah TKP.
"Sudah digelar olah TKP, pasca kejadian. Namun sejauh ini, korban belum melapor," tegasnya.
Pihaknya akan melakukan penyidikan penyebab kejadian tersebut. Tidak menutup kemungkinan adanya unsur kelalaian.
Perlu diketahui, proyek Gedung IGD RSUD Kanjuruan Kabupaten Malang dilaksanakan PT Mustika Zidane Karya, dan diawasi oleh konsultan pengawas CV Pragmatis Engineering Consultan. Pengerjaan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 dari Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang senilai Rp 8 miliar.
Direktur PT. Mustika Zidane Karya, Bejo ketika dikonfirmasi mengaku telah bekerja sesuai prosedur. Pihaknya mempersilakan untuk menanyakan hal tersebut kepada pimpinan proyek di lapangan.
"Lebih jelasnya coba tanya ke pengawas lapangan atau pimpronya yang ada di lapangan," ucap Bejo.