Hadiri penutupan Rakernas XII Apeksi di Kota Malang , Presiden Jokowi bagi kunci sukses menghadapi persaingan pasar.
Merdeka.com, Malang - Kunci sukses menghadapi persaingan pasar dibagikan Presiden Joko Widodo kepada 98 wali kota yang mengikuti Rakernas XII Apeksi di Kota Malang. Tiga kunci harus dipegang oleh siapapun yang ingin menghadapi persaingan dunia yang terus berkembang.
"Dulu, kalau memenangkan persaingan yang namanya produk, kita hanya ambil dua hal, yaitu lebih efisien dan produktif. Pasti menang. Sekarang tidak lagi, dua itu hanya untuk bertahan, tetapi tidak untuk memenangkan. Sekarang bisa menang kalau kita ada inovasi-inovasi yang memperbarui. Inovasi-inovasi yang baru," kata Joko Widodo di Kota Malang, Kamis (20/7).
Setelah inovasi, kunci kedua menurut Jokowi adalah kreativitas. Masyarakat Indonesia, pada posisi yang sangat kreatif dan memiliki hasil karya bernilai tinggi sejak zaman dahulu kala. Industri kreatif juga banyak bermunculan menyumbangkan karyanya.
"Masyarakat kita kreatif, tetapi kalau negara, pemerintah tidak mengangkat ini kita lebih terjebak pada rutinitas saja, dan masih di sini terus," katanya.
Sementara kunci ketiga adalah entrepreneurship. Jokowi mengajak para wali kota untuk menyiapkan generasi yang bersaing di masa depan. Sumber Daya Manusia (SDM) anak-anak bangsa harus disiapkan agar bisa mengejar dan bersaing.
Tugas negara dan pemerintah menyiapkan anak-anak bangsa untuk menghadapi perubahan. Dalam 5 tahun sampai 10 tahun ke depan masih akan terjadi perubahan besar. Partai politik, ekonomi, pelaku bisnis akan berubah.
"Generasi Y akan memengaruhi. Generasi Y mulai masuk pasar dan mengemukakan perubahan-perubahan itu. Kalau tidak diantisipasi, anak kita tidak kita siapkan, akan tertinggal. Generasi Y akan menguasai pasar dan memengaruhi pasar dengan cara-cara mereka," urainya.
Jokowi mengingatkan, jika masih menggunakan cara lama, dipastikan generasi Indonesia yang berjumlah sekitar 80 juta orang itu akan tergilas. Karena itu patut dipersiapkan saat sekarang ini.
"Jadi marilah mengantisipasi ini, generasi yang sudah tidak baca koran dan baca TV. Mereka yang dilihat smartphone. Itu sudah kejadian di negara lain," katanya.
Saat dalam forum G-20, kata Jokowi semua negara sudah membicarakan dan menyiapkan strategi menghadapi perubahan tersebut. Harapannya agar tidak terjadi shock atau kejutan baik urusan ekonomi dunia maupun yang lainnya.
Selama memberikan sambutan, Jokowi menceritakan tentang perkembangan dunia yang begitu cepat. Penjelasan tersebut dilengkapi dengan ilustrasi yang dipromosikan di layar besar di backdrop dan dua layar di panggung.
"Kok diam semua. Wali kota sekarang pinter-pinter pasti sedang berpikir tentang apa yang akan dilakukan," katanya.