1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Buka puasa bersama, Pangdam Brawijaya ingatkan prajurit netral di Pilkada

Panglima Kodam V Brawijaya, Mayor Jenderal Arif Rachman menegaskan sikap netral TNI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 05 Juni 2018 08:24

Merdeka.com, Malang - Panglima Kodam V Brawijaya, Mayor Jenderal Arif Rachman menegaskan sikap netral TNI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik di Pemilihan Gubernur (Pilgub) maupun Pemilihan Walikota/Bupati. Anggota TNI harus bersikap netral dalam hajatan yang berlangsung serentak pada 27 Juni nanti.

"Instruksi kepada para prajurit harus netral, netral itu harga mati. TNI dan Polri harus netral," tegas Arif Rachman di acara buka puasa bersama di Kompi C Yonmek 512/QY Malang, Minggu (3/6).

Selain menjaga netralitas, kata Arif, tugas TNI adalah menyukseskan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah berlangsung sukses dan aman. Salah satu ukuran kesuksesannya adalah tingginya peran serta masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Kepada satuan Kodam V/ Brawijaya, Babinsa selain menyampaikan netralitas juga mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada tanggal 27 Juni. Karena salah satu keberhasilan Pilkada ini adalah partisipasi masyarakat yang tinggi," katanya.

"Mudah-mudahan di Jawa Timur khususnya di Malang Raya, partisipasi masyarakat saat pencoblosan Pilgub dan Pilwali meningkat dari sebelumnya," sambungnya.

Pangdam V/ Brawijaya menggelar Safari Ramadan di wilayah Korem 083 Malang yang berlangsung di Kompi C Yonmek 512/QY Malang. Acara Safari Ramadan dihadiri para prajurit TNI, tokoh ulama, tokoh masyarakat dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi.

Pangdam mengingatkan jati diri TNI yang memang terlahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sejarah kelahiran TNI tidak bisa terlepas dari peran para kyai dan ulama.

"Seperti kita ketahui, TNI lahir berasal dari rakyat. Karena kemerdekaan bangsa Indonesia itu diperjuangkan oleh para kyai ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat. Karena saat itu, TNI belum lahir, TNI lahir setelah Indonesia merdeka," katanya.

Sewajarnya dan sepantasnya, lanjut Arif, jajaran TNI bersama-sama tokoh-tokoh ulama, kyai, tokoh agama dan masyarakat menyukseskan program-programnya.

"Karena masyarakat merupakan ibu kandung TNI, khususnya kyai dan ulama," katanya.

Acara Safari Ramadan juga diisi penyerahan santunan kepada 100 anak yatim piatu. 

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Pilwali 2018
  2. Pilgub Jatim 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA