1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Ayah Nadya Bella Anggraini histeris saat kenali jenazah anaknya

Bonadi, Ayah korban yang ditemukan tewas di ladang tebu, histeris saat kenali jenazah anaknya lewat helm yang dikenakan.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Jum'at, 02 September 2016 13:03

Merdeka.com, Malang - Tak kuasa menahan rasa sedih, Bonadi, ayah Anggraini langsung ambruk saat melihat tubuh anaknya terbujur kaku di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sudah lima hari belakangan, dirinya dan keluarga sedang mencari keberadaan putrinya, Nadya Bella Anggraeni (19).

Anak Bonadi, Nadya Bella Anggraeni hilang sejak Sabtu (27/8). Saat itu Nadya pamit untuk menghadiri acara Karang Taruna bersama seorang teman prianya. Bella tercatat sebagai mahasiswa D-3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Saat di rumah sakit, sambil dipandu melalui handphone oleh seseorang yang tengah dimintai keterangan polisi, Bonadi mengendarai sepeda motornya menuju kamar mayat. Dia sepertinya belum pernah tahu lokasi kamar jenazah sehingga sempat tersesat.

Begitu tiba di depan pintu, Bonadi langsung roboh dari sepeda motornya yang masih menyala. Pria warga Jalan Candi Bukir Sari Kota Malang itu berteriak histeris, memastikan kalau jenazah yang ditemukan polisi adalah putrinya.

"Iku anakku tah, anakku ya Allah," katanya langsung roboh, Kamis (1/9), seperti dilansir dari merdeka.com.

Anggota polisi yang menunggu kedatangannya dengan dibantu tim rescue membopong Bonadi ke sebuah kursi panjang. Begitu sadar, lagi-lagi Bonadi berteriak histeris dan kembali pingsan.

"Bapak harus tenang, harus kuat, nanti kalau tidak tenang apa bisa mengenali anaknya," kata Sri, salah seorang tenaga rescue yang mencoba menenangkannya.

Tetapi Bonadi kembali pingsan sebelum beranjak dari tempat duduknya. Petugas pun berkali-kali memberi pemahaman bahwa jenazah tersebut belum tentu anaknya.

"Anak saya pakai kaos pink. Gak bawa (tas), pakai celana jeans, sepatunya saya lupa," katanya kepada seorang polisi.

Polisi akhirnya berinisiatif untuk menunjukkan barang-barang yang dikenakan oleh korban. Sejumlah barang yang terbungkus plastis diambil dari mobil tim identifikasi.

"Iki helmme anakku, isih anyar. Anakku iki, iki anakku. Iki sepatune anakku," katanya tak lagi bisa menyimpan kesedihan. Tangis pun pecah yang membuat halaman rumah sakit gaduh.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro dengan wajah optimis meninggalkan lokasi bersama timnya. Pihaknya berdasar keterangan saksi sudah mengantongi nama seseorang yang terakhir bersama korban.

"Ciri sudah diketahui. Semoga segera terungkap," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat ditemukan sudah dalam kondisi membusuk di persawahan Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jenazah diduga korban kekerasan yang kemudian dibuang oleh seseorang.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Mahasiswa
  3. Kriminal
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA