1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Tak diduga, mahasiswa S-3 jadi pelaku penipuan calon jemaah haji

Mengaku bisa percepat daftar tunggu haji, mahasiswa S-3 jadi pelaku penipuan calon jemaah haji.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 31 Agustus 2016 13:27

Merdeka.com, Malang - Ahmad Sufandi (32), pelaku penipuan calon jemaah haji di Kabupaten Malang ternyata berstatus mahasiswa strata-3 (S-3). Pelaku mengaku masih berstatus mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Malang. Kendati belum lulus menyelesaikan kuliah Strata-3, Sufandi mencantumkan nama berikut gelar doktornya. Ayah satu anak ini mencantumkan nama lengkap 'Dr Ahmad Sufandi SE. S.PdI., M.HI' di Buku Panduan Manasik Haji dan Pelaksanaan Haji yang disusunnya.

"Saya masih mahasiswa S-3, belum selesai," kata Sufandi menyebut nama sebuah kampus PTS, di Mapolsek Dau, Kabupaten Malang, Selasa (30/8), seperti dilansir dari merdeka.com.

Dalam melakukan aksinya, Sufandi mengaku sebagai PNS Kementerian Agama (Kemenag) dan menjanjikan bisa memberangkatkan haji lebih cepat. Syaratnya, korban harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu kepada pelaku. Enam orang calon jemaah haji telah menyetorkan uang sebanyak Rp 30 juta, masing-masing menyetorkan Rp 3 juta sampai Rp 7,5 juta.

Penipuan haji di Malang
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Para korbannya pun semakin yakin dengan gelar yang dicantumkan itu. Buku Panduan Manasik Haji dan Pelaksanaan Haji merupakan karyanya yang juga dilengkapi nomor induk pegawai (NIP) palsu, 19720517 199711 1 001.

Sufandi juga mengenakan seragam baju dan celana khaki warna cokelat dengan nametag di dada kiri. Selain itu, Sufandi melengkapi diri dengan ID Card yang menggantung di saku depan, surat tugas palsu dan tidak lupa peci warna hitam.

Penipuan haji di Malang
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Pelaku juga memalsukan empat buah stempel untuk memudahkan aksinya. Pelaku juga membeli sebuah kain batik seragam haji untuk diserahkan kepada korban yang sudah menyetorkan uangnya.

"Sebagian untuk makan, sisanya untuk bayar utang. Saya kepepet bayar utang," katanya.

Sufandi sendiri mengaku sebagai seorang guru bantu yang mengajar seminggu sekali di sebuah Madrasah Ibtidaiyah (MI), di kecamatan Pakis, kabupaten Malang. Pelaku menawarkan jasa pendaftaran haji, selain mempercepat urutan daftar tunggu. Warga Jalan Diponegoro 7 Desa Kemantren, Kecamatan Jabung ini mengaku kenal dengan orang Kemenag, yang namanya kerap dimanfaatkan.

"Saya kenal suaminya (orang Kemenag), suaminya itu teman saya," akunya.

Kapolsek Dau, Kompol HM Supari mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pendalaman tentang keterlibatan orang lain. Pelaku mengaku selalu melakukan aksinya sendirian.

"Masih dipelajari kemungkinan keterlibatan orang lain," katanya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Kriminal
  3. Kabupaten Malang
  4. Haji 2016
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA