1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Antiradikalisme hingga buang sampah dikampanyekan di Safari Ramadan

Safari Ramadan Pemerintah Kota Malang mengingatkan berbagai hal mulai dari antiradikalisme hingga buang sampah.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 22 Mei 2018 09:42

Merdeka.com, Malang - Urusan membuang sampah hingga persoalan ujaran kebencian dan radikalisme disampaikan kepada masyarakat dalam Safari Ramadan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan kerukunan antar dan inter umat beragama. Sesama umat dan antar umat beragama harus saling menghormati, agar tercipta kerukunan dan stabilitas Kota Malang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto mengatakan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya harus diambil pelajaran. Masyarakat harus lebih waspada dan peduli lingkungan untuk mengantisipasi kejadian serupa.

"Saat ini pemahaman agama semakin meningkat, tapi juga kebencian terhadap jamaah lain juga sanggat meningkat. Bahkan ada yang mau mengkafirkan yang bukan kelompoknya, tapi saya yakin di jamaah masjid Nurul Muttaqin tidak akan terjadi," ujar Wasto disambut tawa masyarakat yang hadir di Masjid Besar Nurul Muttaqin, Jalan Satsuit Tubun, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (21/5).

Pada gelaran Safari Ramadan Hari Ketiga itu, Wasto mengajak masyarakat menjaga konsolidasi Kota Malang. Jika kondisinya tetap aman dan tentram, makan orang luar Kota Malang, termasuk investor akan berbondong-bondong ikut serta membangun kota agar lebih maju.

Wasto juga menyingung soal kemacetan, banjir dan sampah yang masih menjadi permasalahan bersama. Masyarakat diminta turut mengurai dan mengatasi persoalan tersebut.

Salah satunya persoalan banjir, yang tidak bisa dipungkiri karena kurang taatnya masyarakat membuang sampah. Membuang sampah ke sungai masih kebiasaan. Sehingga setiap hari, Pemkot harus menyediakan truk yang harus mengeruk sampah di sekitaran sungai di Kebonsari.

"Kalau kemacetan kita bisa menyeimbanginya dengan berjalan saja, kalau banjir sebanjir banjirnya pasti ada surutnya, tetapi kalau sampah sangat sulit mengatasinya. Karena itu tolong mari kita peduli terhadap kebersihan,” tegas Wasto.

Safari Ramadan juga diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh Ketua MUI Kota Malang, KH Chamzawi. Dalam tausiahnya, dijelaskan tentang tiga amalan yang dirindukan surga.
Ketiga amalan tersebut disebutkan di antaranya membaca Alquran, menjaga lisan, dan memberi makan kepada orang yang lapar.

Di akhir Safari Ramadhan, jamaah mendeklarasikan menolak radikalisme, terorisme dan mendukung NKRI. Turut juga dalam deklarasi tersebu Forpimda, Asisten dan Staf Ahli serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Malang.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Seputar Ramadan
  2. Kota Malang
  3. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA