Pada awal bulan Ramadan, Pemkot dan sejumlah institusi melakukan monitoring harga pangan di pasar.
Merdeka.com, Malang - Pemerintah Kota (Pemkot) dan Polresta Malang memastikan bahwa pengan di kota Malang tetap tersedia dan stabil harganya. Hal itu dilakukan dengan melakukan optimalisasi peran Satgas Penanganan Perkara Mafia Pangan.
Peran Satgas ini tidak hanya untuk menangani kejadian saja namun juga untuk melakukan antisipasi terkait masalah tentang pangan.
“Kita bergerak tidak semata karena ada kejadian atau kasus, tapi juga bersifat deteksi dini, antisipasi dan cegah dini,“ ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri disela-sela operasi pasar terkait kebutuhan pokok di kota Malang.
Sidak pertama ini dilakukan di pasar Oro-Oro Dowo dan pasar Bareng. Dari hasil tersebut, termonitoring harga relatif stabil.
Kenaikan harga terdata pada harga telur dari harga sebelumnya Rp 24 ribu menjadi Rp 24.500, serta ayam potong dari Rp 35 ribu menjadi Rp 36 ribu. Untuk bawang putih mengalami penurunan dari Rp 25 ribu menjadi 20 ribu, dan untuk kebutuhan bahan pokok lainnya relatif stabil. Demikian diinfokan Kabag Perekonomian Kota Malang, Rinawati di sela sela mengikuti giat monitoring.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto menegaskan upaya pemerintah menjamin harga kebutuhan pokok untuk tetap stabil, khususnya pada bulan puasa hingga Hari Raya Lebaran mendatang.
“Itu yang ditekankan Pemprov kepada daerah, salah satunya terwujud melalui operasi dan monitoring pasar, bekerjasama dengan Satgas Pangan Polres Malang Kota.
“Kami (Pemkot) juga akan menggelar pasar murah dan mendorong gerakan pasar murah oleh lembaga atau pun komunitas lainnya,“ timpal Rinawati saat bersama Kadisdag mengikuti operasi pasar satgas Pangan Polres Malang Kota.
Selain Polres Malang Kota dan Pemkot Malang, kegiatan monitoring tersebut juga diikuti Kodim 0833 dan Bulog Divisi Regional Malang.