Jumlah didominasi jemaah wanita, sebanyak 1.315 calon jemaah haji asal Kota Malang akan berangkat ke Tanah Suci.
Merdeka.com, Malang - Sebanyak 1.315 calon jemaah haji asal Kota Malang akan berangkat ke Tanah Suci, dengan perincian calon jemaah pria berjumlah 605 orang dan jemaah wanita sebanyak 710 orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Mochammad Zein mengatakan, para jemaah haji akan terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) yakni kloter 38, 39 dan 40. Jemaah haji tertua dari Kota Malang berusia 86 tahun.
"Calon jemaah haji tertua atas nama Abdul Mukti berusia 86 tahun dan Rukani berusia 84 tahun. Sementara calon jemaah haji termuda berusia 18 tahun dan 19 tahun," kata Zein, Senin (10/7).
Zein mengatakan jumlah calon jemaah haji Kota Malang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Tahun sebelumnya hanya 916 orang yang terbagi dalam dua kloter. Sementara tahun ini meningkat menjadi 1.315 orang dengan tiga kloter.
Tahun lalu terjadi pemangkasan kuota akibat sekitar 20 persen akibat renovasi Masjidil Haram. Setelah renovasi dinyatakan selesai, kuota kembali normal.
Kantor Kementerian Agama Kota Malang menjadwalkan, sebelum berangkat akan menggelar enam kali pertemuan pembinaan manasik haji. Dua kali di Kantor KUA Kecamatan masing-masing dan dua kali di Kantor Kemenang Kota Malang.
Manasik di tingkat Kota Malang dilaksanakan di Aula Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Sabtu (8/7) lalu. Selanjutnya akan dilaksanakan manasik haji di tingkat kecamatan yang akan dilaksanakan 14-16 Juli.
"Jemaah akan berangkat pada 8 Agustus mendatang dan akan kembali tiba di Indonesia pada 18 September," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Mochammad Anton mengatakan, manasik haji sangat diperlukan bagi para calon jemaah haji. Karena selain berkenaan dengan tata cara dan rukun haji, juga sebagai sarana melatih mental dan fisik.
"Manasik ini sangat perlu sekali, karena berkaitan dengan tata cara berhaji yang sesuai dengan tuntunan agama," kata Abah Anton.
Abah Anton, demikian biasa dipanggil, mengatakan kondisi geografis dan sosial saat melaksanakan ibadah haji juga harus mendapatkan perhatian. Karena pada kesempatan itu Muslimin di seluruh dunia berkumpul dalam melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
"Kondisi cuaca di sana tidak sama dengan di Indonesia, sehingga kondisi kesehatan harus tetap dijaga," ungkapnya.
Abah Anton berharap calon jemaah haji dari Kota Malang bisa menjadi haji yang mabrur. Sesampainya pulang ke Tanah Air dengan selamat dapat berpartisipasi dalam pembangunan Kota Malang.