1. MALANG
  2. KABAR MALANG

10 Tahun hidup bersama Harimau Benggala, Sholeh 'kenyang' dicakar

Kedekatan Abdullah Sholeh dengan harimau piaraannya, Mulan Jamilah bukan tanpa risiko. Pria 35 tahun ini mengaku beberapa kali mengalami cidera.

Sholeh pemuda hidup dengan seekor harimau benggala. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Rabu, 24 Mei 2017 15:47

Merdeka.com, Malang - Kedekatan Abdullah Sholeh (35) dengan harimau piaraannya, Mulan Jamilah bukan tanpa risiko. Pria lajang berambut panjang ini mengaku beberapa kali mengalami cidera, akibat ulah harimau jenis Benggala tersebut.

"Bola mata saya pernah tertusuk taringnya, sampai masuk berlubang. Kaki juga pernah mengsle (geser) karena terkilir," kata Sholeh di Kompleks Pondok Pesantren Al Kaffah desa Dilem, kecamatan Kepanjen, kabupaten Malang, Selasa (23/5).

Kendati penuh risiko, kata Sholeh, tingkah Mulan tersebut hanya gaya bercanda saja. Hanya karena beda takaran saja yang membuat manusia seolah-olah melihat harimau beringas.

"Sebenarnya hanya bercanda saja, cuma cara bercandanya berbeda dengan manusia, ukurannya berbeda, kekuatannya berbeda," katanya.

Sholeh pemuda hidup dengan seekor harimau benggala
© 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Bagi Sholeh, luka atau bekas cakaran yang dirasakan sebagai sebuah risiko layaknya orang berbisnis. Sehingga yang dirasakan itu sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.

"Apapun ada risikonya, orang berbisnis juga punya risiko gagal dan lain sebagainya," katanya.

Sholeh juga mengungkapkan, bahwa harimau memiliki naluri yang berubah-ubah setiap detik dan setiap waktu berbeda. Karena itu, kondisinya cepat marah dan curiga dengan orang di sekelilingnya.

"Jadi susah ditundukkan, misalnya saat tidur mendengkur bisa tiba-tiba bangun dan meloncat. Berubah-ubah menyesuaikan kondisi saat itu, kondisi sekitarnya," katanya.

Sebagai orang yang sehari-hari berinteraksi dengan Mulan, Sholeh mengaku harus menyesuaikan kondisi dan naluri. Manusia sebagai insan yang berakal harus lebih bisa menyesuaikan.

"Naluri kita menyesuaikan nalurinya dan yang pasti naluri harimau dengan manusia berbeda. Kita yang mencari (menyesuaikan), bukan dia yang mencari, karena kita yang punya akal," jelasnya.

Sementara itu dalam sehari, Sholeh menyediakan lima kilogram daging ayam untuk makan harimaunya. Kondisi sekarang dirasa lebih mudah dibanding saat masih kecil.

"Kalau dulu pasti mintanya daging, tetapi sekarang sudah mau makan ayam, bahkan dikasih kepala juga mau," tegasnya.

Sholeh pun juga mengenal Mulan secara mendalam, bahkan tahu apa yang paling tidak disukai oleh hewan pemakan daging yang sudah 10 tahun menemaninya itu.

"Dia tidak suka atau takut dengan kotorannya sendiri. Dia lari kalau diperlihatkan kotorannya, kalau buang air berusaha ditutupi," pungkasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Unik
  3. Malang dalam Cerita
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA