1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kisah Abi Slamet, kakek difabel yang memiliki kecintaan pada skuter

Abi Slamet merupakan seorang kakek difabel yang tak gentar menghadapi segala keterbatasan dan mampu buktikan bahwa hidup baik-baik saja.

Abi Slamet © 2017 otosia.com/Erick Chamberlain. ©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Senin, 10 April 2017 15:12

Merdeka.com, Malang - Sosok pria tua dengan skuter merek Vespa ini mungkin saja sudah tidak asing lagi bagi banyak warga Malang. Sosok ini akan semakin familiar terutama bagi yang biasa berlalu lalang di wilayah sekitar jalan I.R. Rais, Tanjung, dan Kasin.

Keterbatasan fisik yang dimilikinya tak membuat kakek bernama Slamet (69) ini menjadi kehilangan semangat hidupnya. Bahkan dengan keterbatasannya, pria ini masih tetap bersemangat bekerja setiap hari dan juga berkendara dengan skuter berwarna merahnya.

Dilansir dari Otosia.com, pria yang akrab disapa sebagai Abi atau Abah Slamet ini memang sudah memiliki keterbatasan fisik semenjak lahir. Sedari lahir, Abi Slamet sudah tidak memiliki tangan dan kaki yang berkembang secara wajar layaknya orang-orang lainnya. Namun hal itu tak menyurutkan tekadnya untuk terus menjalani hidup dan bekerja. Dia bahkan berhasil menyekolahkan kedua anaknya hingga mereka lulus dari jenjang SMK.

Sehari-hari, Abi Slamet bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Dia tinggal di jalan I.R. Rais gang 2, kelurahan Bareng, kecamatan Klojen, kota Malang. Sedangkan tempat kerjanya terletak tidak terlalu jauh yaitu di jalan yang sama dekat dengan Pasar Kasin.

Abi Slamet
© 2017 otosia.com/Erick Chamberlain

Abi Slamet sendiri menyambung hidupnya sebagai tukang servis jam tangan. Walaupun memiliki keterbatasan di tangannya, namun Abi Slamet mampu mengerjakan hal yang membutuhkan keterampilan tangan ini dengan cukup cekatan. Setiap hari, dia berangkat dan membawa peralatan kerjanya dengan menggunakan skuter merah kesayangannya.

Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Abi Slamet memodifikasi skuter yang ditungganginya agar dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. Bahkan bobot skuter lawasnya yang cukup berat tersebut dianggapnya biasa saja dan tidak membuatnya kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.

"Ya, bagi orang-orang mungkin sulit, tapi bagi saya ya biasa saja", tutur Slamet.

Semangat hidup yang tinggi, pengalaman serta kemampuan untuk menyesuaikan diri membuat Abi Slamet tetap bekerja di usia yang tergolong senja. Bahkan dari kekurangannya itu, Abi Slamet terus mendorong orang lain yang lahir dengan kondisi normal untuk mampu melakukan berbagai macam hal dan membuktikan bahwa tiada hal yang tidak mungkin.

PILIHAN EDITOR

 

(RWP)
  1. Inspiratif
  2. Malang dalam Cerita
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA