1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Menuju go online, ini 5 tantangan utama UMKM kota Malang

Tak melulu berjalan mulus, ini lima tantangan besar yang dihadapi UMKM Kota Malang dalam perjalanannya menuju UMKM go online.

Ilustrasi Pelaku UMKM. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Senin, 06 November 2017 11:21

Merdeka.com, Malang - Kota Malang terbilang menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang cukup pesat. Data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang menunjukkan bahwa jumlah UMKM di kota ini mencapai angka lebih dari 70 ribu. Sayangnya, dari jumlah tersebut, baru 30 persen UMKM yang sudah go online.

Data tersebut setidaknya menunjukkan adanya peluang yang muncul bagi penggerak industri kreatif untuk turut berpartisipasi menggiring UMKM offline menuju go online. Menjembatani hal tersebut, Jagoan Hosting berkolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjalankan sebuah program yang dikenal dengan #PahlawanDigital.

Kendati demikian, ternyata masih terdapat beberapa tantangan yang kerap dihadapi pelaku UMKM dalam perjalananya menuju UMKM go online. Sebut saja, modal, distribusi barang, perizinan, dan lainnya. Lebih jelasnya, berikut ulasan terkait lima tantangan yang dihadapi UMKM di Kota Malang.

Permodalan
Banyak pelaku UMKM yang yakin perusahaannya akan tumbuh dan dapat memperluas pemasaran, masih terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan, sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak pelaku UMKM yang mengambil jalan pintas. Yakni, dengan memanfaatkan lembaga keuangan mikro, walaupun dengan beban dan risiko yang ditanggung cukup berat.

Distribusi Barang
Kurangnya relasi untuk pendistribusian barang juga kerap menjadi tantangan yang dihadapi pelaku UMKM di Kota Malang. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman, dan pemasaran dari mulut ke mulut menjadi jaringan distribusi favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya. Kenyataan di lapangan menunjukkan, pelaku UMKM yang didominasi generasi X ini hanya fokus pada kualitas produksi barang. Tak jarang, distribusi menjadi kurang fokus dan tidak menjadi prioritas.

Perizinan
Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM. Pasalnya, mayoritas UMKM mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek legalitas dan perizinan. Termasuk, persyaratan hingga proses pengurusan izin sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Sistem Pembukuan Masih Manual
Penggunaan sitem pembukuan manual membuat pelaku UMKM masih kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor, maupun laba bersih. Selain itu, sistem pembukuan ini pun kerap menjadi penghambat bisnis UMKM untuk berkembang dan scale up. Kendati terkesan sepele, data pembukuan memainkan peranan penting dalam sebuah bisnis. Pasalnya, pengusaha bisa mengukur keberhasilan hingga merencanakan strategi bisnis dengan menggunakan data pembukuan tersebut.

Pemasaran Online
Selain distribusi barang yang sangat terbatas, sistem pemasaran online pun masih menjadi tantangan bagi pelaku UMKM saat ini. Lantaran didominasi generasi X, mereka kerap terkendala dengan adaptasi terhadap internet maupun perkembangan teknologi. Sehingga, mereka membutuhkan kerjasama dengan generasi milenial yang paham akan bidang tersebut.

Dengan demikian, untuk menjembatani UMKM agar tumbuh dan berkembang dari segi bisnis maupun pemasaran, diperlukan suatu sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, komunitas, media, industri sampai dengan akademisi. Oleh karena itu, melalui #PahlawanDigital, diharapkan mampu menjadi jembatan UMKM untuk go online. Sehingga, visi presiden Jokowi Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia pada 2020, dengan nilai transaksi mencapai 130 milyar dolar dapat tercapai.

#PahlawanDigital sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Jagoan Hosting. Program ini merupakan program kolaborasi yang menjembatani anak muda dan UMKM yang belum go online untuk melakukan re-packaging dan re-branding produk UMKM lokal agar dapat bersaing di pasar Internasional. #PahlawanDigital terdiri dari tiga rangkaian acara yaitu Roadshow, Breakout dan Online Course. #PahlawanDigital dimulai di kota Malang dan akan merambah kota-kota lainnya di Indonesia. Informasi tentang #PahlawanDigital dapat diakses melalui website www.pahlawandigital.com.

Sementara itu, Jagoan Hosting Indonesia merupakan bagian dari PT Beon Intermedia, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan web hosting di Indonesia yang mengedepankan layanan paling jago namun tetap dengan harga web hosting murah. Selama sepuluh tahun lebih, Jagoan Hosting Indonesia membantu dan memudahkan masyarakat untuk go online. Sebanyak lebih dari 50.000 account domain dan hosting telah mempercayakan pelayanannya. Jagoan Hosting Indonesia juga telah banyak bekerja sama dengan berbagai partner bisnis internasional seperti Google dan Verisign.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Bisnis
  2. Malang Kreatif
  3. #PahlawanDigital
  4. UMKM
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA