Malang

Merdeka.com, Malang - Walaupun generasi muda saat ini ternyata lebih santai dalam menanggapi pertanyaan 'kapan kawin?' beserta segara variannya, namun bagi mereka tetap ada yang mengganjal dari pertanyaan ini. Karena seringnya ditanya tentang hal yang sama ini, sikap mereka yang sebelumnya santai malah jadi sedikit negatif.

Walaupun bagi pihak penanya kadang hal ini ditanyakannya untuk memberi motivasi bagi orang yang ditanya, namun pada kenyataannya tak semua sependapat seperti itu. Tantri Setyorini (30) mengungkapkan bahwa ketika diberi berbagai pertanyaan serupa 'kapan kawin?' dia sama sekali tak merasakan termotivasi dari pertanyaan tersebut.

" Jadinya mangkel doang sih, termotivasinya kagak," jelas Tantri.

Walau begitu, dia menjelaskan bahwa sempat terjadi fase ketika dia cukup termotivasi ketika mendapat pertanyaan 'kapan' ini, terutama ketika ditanya 'kapan lulus?' dan 'kapan kerja?'.

"Sempat termotivasi sebentar sih waktu ditanya kapan kerja dan lulus,' ujarnya.

Tidak bertambahnya motivasi ini juga dialami oleh Febrianti Diah (26) ketika mendapat berbagai pertanyaan ini. Bahkan ketika menerima pertanyaan ini, dia seringnya hanya sekadar menjawab saja.

"Kalau ditanyai ya saya sekadar njawab aja," jelas Febri.

Namun Febri juga tak memungkiri bahwa dia juga sempat termotivasi ketika mendapat berbagai pertanyaan ini. Namun dia menjelaskan bahwa hal ini juga tergantung dari siapa dan tentang apa pertanyaan tersebut.

"Baru termotivasi kalau yang bertanya itu betul-betul peduli dengan saya," ungkapnya.

Tak semua orang merasa kurang termotivasi ketika mendapat berbagai pertanyaan serupa 'kapan kawin?" ini. Septian Ratman Dhita (27) merupakan salah satu orang yang cukup termotivasi ketika mendapat pertanyaan semacam ini.

"Waktu ditanya sih, 20 persen rasanya cuek tetapi 80 persen jadi termotivasi," jelas Septian.