Ternyata jika ditinjau dari tiga disiplin ilmu, pertanyaan 'kapan kawin?' adalah hal yang biasa dan tidak harus ditanggapi berlebihan.
Merdeka.com, Malang - Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu momen ketika seluruh keluarga besar berkumpul. Pada saat itu, biasanya kita juga akan bertemu dengan teman sekolah, keluarga dekat, keluarga jauh, serta berbagai macam saudara dan kenalan yang jarang ditemui sehari-hari.
Pertemuan dengan berbagai orang ini menyebabkan terjadi berbagai pembicaraan seperti bagaima kabar, kerja di mana, dan lain sebagainya. Di antara berbagai pertanyaan tersebut, ada sebuah pertanyaan yang cukup membuat kesal dan biasanya dimulai dengan kata 'kapan'.
Mulai kapan lulus, kapan wisuda, kapan kawin, kapan punya momongan, hingga berbagai variannya, pertanyaan seperti ini sering membuat telinga menjadi panas. Walaupun sering membuat kesal namun ternyata jika dibedah dari berbagai ilmu, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan serupa ini sesungguhnya biasa saja terutama bagi orang Indonesia.
Winin Maulidya Saffanah, dosen Sosiologi dari IKIP Budi Utomo menyebut bahwa sesungguhnya pertanyaan semacam kapan kawin dan lain sebagainya merupakan sesuatu hal yang sangat lumrah di Indonesia. Hal ini tak lepas dari kebiasaan masyarakat di Indonesia yang sering membicarakan hal-hal pribadi.
"Bagi masyarakat Indonesia, pertanyaan pribadi merupakan hal yang patut untuk dilontarkan bahkan ketika berpapasan di jalan bisa saja muncul pertanyaan seperti ini," ujar Winin.
Disebut oleh Winin bahwa pertanyaan seperti ini dianggapnya sebagai hal biasa terjadi sehari-hari karena memang cara pikir masyarakat yang menganggap basa-basi pertanyaan pribadi menjadi sebuah hal yang lumrah. Pertanyaan seperti ini juga biasanya ditanyakan oleh orang dengan hubungan cukup jauh karena memang tidak begitu mengenal orang yang ditanyai.
"Pertanyaan kapan ini cenderung dari orang-orang yang memang tidak begitu dekat karena kalau yang dekat sudah mengetahui kondisinya," jelas Winin.