Syahdu dan gembiranya momen lebaran bisa berubah seketika menjadi menyebalkan karena lima hal berikut ini.
Merdeka.com, Malang - Hari raya Idul Fitri akan tiba dalam beberapa hari lagi, momen sekali dalam setahun ini merupakan saat ketika keluarga biasanya saling bertemu dan berkumpul. Perasaan senang dan ceria biasanya akan bersemi sepanjang hari pada saat lebaran ini.
Namun kegembiraan yang muncul di hari lebaran ini kadang kala dapat menghilang dan berubah menjadi menyebalkan karena beberapa hal yang terjadi. Mulai dari kemacetan hingga dari faktor keluarga, berikut lima hal menyebalkan yang mungkin terjadi ketika hari lebaran.
1. Suara petasan sepanjang hari
Bulan Ramadhan dan lebaran sudah lama identik dengan anak-anak yang bermain petasan dan kembang api. Pada beberapa daerah di Indonesia, bermain petasan atau biasa disebut mercon ini sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan baik oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Intensitas bermain petasan pada anak-anak ini biasanya akan semakin meningkat ketika hari lebaran tiba. Hal ini biasanya karena ketika lebaran, anak-anak tersebut menerima 'galak gampil' atau uang saku yang kemudian mereka belanjakan untuk bermain petasan atau kembang api. Pada awalnya tentu suara dan kilatan petasan ini tidak begitu mengganggu, namun ketika sudah terjadi selama sepanjang hari maka suara ini akan berubah menjadi sangat menyebalkan.
2. Macet
Walaupun bagi banyak masyarakat di kota besar saat-saat lebaran merupakan waktu yang paling sepi, namun hal yang sama tak terjadi di kota Malang. Saat-saat lebaran justru bisa menjadi waktu yang sangat ramai dan menyebabkan kemacetan di kota Malang.
Pada daerah-daerah kampus yang biasa ditinggali mahasiswa pendatang, memang lebaran adalah saat ketika tempat tersebut menjadi sepi. Namun pada beberapa daerah lain di sekitaran beberapa kampung yang terjadi justru kemacetan karena banyaknya orang yang saling bersilaturahmi ke rumah saudara.