1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Apa betul teriakan "kapal njaluk dhuwik e" sampai ke telinga pilot?

Anak-anak kecil punya kebiasaan yang unik ketika melihat pesawat melintas. Apa sih maksudnya? dan benarkah bisa terdengar hingga ke pilot?

Bussiness Insider/ Ilustrasi pesawat membagikan uang. ©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 10 Januari 2017 20:07

Merdeka.com, Malang - Hari masih terik-teriknya. Di salah satu sudut kampung tampak kumpulan bocah yang sedang asyik bermain. Ada yang bermain kelereng, ada yang bermain engklek, serta beberapa tampak asyik bercerita. Namun secara tiba-tiba, perhatian mereka semua teralih ketika ada pesawat melintas dan kemudian berteriak bersama-sama, "kapal, njaluk dhuwik-e! (Pesawat, minta uangnya dong!)".


Banyak sekali kelakuan serta tindakan lucu dan aneh yang dilakukan oleh anak-anak untuk memberi respons pada sesuatu hal. Salah satunya adalah respons unik yang diberikan oleh anak-anak ketika melihat pesawat melintas. Ada yang coba berlari mengejar, ada yang melambai-lambaikan tangan, serta berbagai tindakan lainnya. Di Malang sendiri, ada sebuah kebiasaan unik yang dilakukan oleh anak-anak untuk menyambut pesawat yang melintas ini, yaitu dengan berteriak "kapal, njaluk dhuwik e! (pesawat, minta uangnya dong!)".

Kebiasaan ini sudah beredar di wilayah Malang sejak puluhan tahun dan dianggap sebagai hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak. Namun tentu saja, tidak pernah ada kejadian turunnya uang dari pesawat ini kecuali jika pesawat yang diteriaki anak-anak itu adalah pesawat dari Tung Desem Waringin yang sedang bagi-bagi uang.

Terdapat berbagai alasan bagi banyak orang ketika masih bocah melakukan tindakan ini. Reza (28), menuturkan bahwa ketika kecil dia juga biasa berteriak "kapal, njaluk dhuwik e" ketika ada pesawat yang melintas.

"Waktu kecil dulu biasanya kalau lihat pesawat yang melintas ya teriak, kapal njaluk dhuwik e," tuturnya.

Reza mengaku biasa melakukan tindakan ini bersama teman-temannya ketika dia masih kecil. Saat melakukannya, sama sekali tidak ada motivasi atau alasan yang jelas dan hanya sekedar ikut-ikutan dan memeriahkan suasana saja.

"Waktu itu masih kecil ya, jadi nggak mengerti tujuan dan motivasi," jelasnya.

Bahkan Reza juga membeber sebuah fakta mengejutkan mengenai tindakannya tersebut. Dia menyebut walau sering meneriakan kata tersebut ketika pesawat lewat, namun dia tidak benar-benar berharap bahwa pesawat itu akan menurunkan uang.

Pendapat yang sedikit berbeda diungkapkan oleh Rifqi Hafizh (22). Dia mengungkapkan bahwa pada awal-awal melakukan teriakan tersebut, dia cukup yakin bahwa pesawat itu memang bisa benar-benar menurunkan uang.

"Waktu masa kecil awal saya pernah berpikir bahwa hal itu benar terjadi, tapi mulai agak besar akhirnya mikir sedikit tentang hal itu," jelas Rifqi.

Walau akhirnya tahu bahwa hal itu tidak terjadi, tapi Rifqi tetap melakukan teriakan itu bersama teman-temannya.

"Walaupun nggak mungkin terjadi, tapi tetap asyik kak," terangnya.

Rifki berhenti melakukan teriakan itu pada saat Sekolah Dasar (SD). Walau begitu dia mengaku hingga saat ini masih melakukan teriakan tersebut di dalam hati ketika ada pesawat lewat.

"Walau nggak percaya, tapi sampai sekarang saya tetap mbatin kalau ada pesawat lewat," jelasnya.

(RWP)
  1. Ngalam lawas
  2. Malang dalam Cerita
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA