Selain Arema FC, Perseru Serui juga bakal bermarkas di Stadion Gajayana

Selain Arema FC, Perseru Serui juga bakal menggunakan stadion tersebut sebagai kandang sementara.

Merdeka.com, Malang - Dua tim Liga 1 bakal menggunakan Stadion Gajayana Malang sebagai markas mereka pada bulan Ramadan tahun ini. Dilansir dari Bola.com, selain Arema FC, Perseru Serui juga bakal menggunakan stadion tersebut sebagai kandang sementara.

Manajemen Perseru lebih dulu mendapatkan izin untuk bermain di Stadion Gajayana. Mereka akan menjalani pertandingan pada Kamis (17/5/2018) melawan Barito Putera.

“Untuk sementara Perseru akan menggunakan Stadion Gajayana dalam satu pertandingan melawan Barito Putera. Kemungkinan pertandingan selanjutnya juga akan tetap di stadion ini,” kata Kepala UPTD Stadion Gajayana, Syaikudin.

Selama Ramadan, Perseru menjalani tiga pertandingan kandang. Selain menghadapi Barito Putera, dua tim lain yang jadi lawan Perseru adalah Sriwijaya FC (27 Mei) dan Arema FC (6 Juni).

Jadwal Perseru tidak ada yang bentrok dengan Arema, sehingga pengelola Stadion Gajayana masih bisa memberikan kesempatan kepada Arema untuk bermain di stadion milik Pemkot Malang tersebut. “Tidak ada jadwal yang berbenturan. Justru Perseru akan melawan Arema di pertandingan terakhir Bulan Puasa,” lanjutnya.

Syaikudin menyatakan pengelola sudah memperbaiki lapangan. Arema sempat mengkritik lapangan Stadion Gajayana yang rusak parah dalam turnamen pramusim Piala Presiden awal tahun lalu. “Semua sekarang sudah bagus. Renovasi dalam stadion juga sudah selesai. Intinya, saat Ramadan ini Perseru maupun Arema bisa menggunakannya,” jelas dia.

Perseru menggunakan Stadion Gajayana Malang karena di markas mereka, Stadion Marora Serui, terkendala penerangan jika bermain pada malam hari. Sementara semua pertandingan selama Ramadan harus digelar pada larut malam. Kebetulan Perseru saat pramusim juga melakukan pemusatan latihan jangka panjang di Malang. Mereka merasa nyaman berada di kota berhawa sejuk ini.

Sementara itu, Arema FC berpindah dari Stadion Kanjuruhan ke Gajayana karena pertimbangan prediksi jumlah penonton akan lebih banyak dibanding biasanya.