1. MALANG
  2. AREMANIA

Pemain Arema FC sebut kekalahan kontra PSIS dipengaruhi kelelahan

Gelandang Arema, M. Rafli menyebut bahwa satu faktor penyebab kekalahan adalah karena telat panas akibat kelelahan.

©2018 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Senin, 05 November 2018 17:50

Merdeka.com, Malang - Kekalahan Arema FC pada laga kontra PSIS Semarang sangat disesali oleh para pemain. Dilansir dari Bola.com, kekalahan ini membuat pemain Arema tertunduk lesu lantaran mereka berharap setidaknya bisa membawa pulang satu poin ke Malang.

Gelandang Arema, M. Rafli, menyampaikan ada satu di antara faktor yang membuat timnya kalah. Dia dan rekan-rekannya lambat panas lantaran kelelahan.

"Mungkin kami juga kelelahan karena perjalanan darat kemarin ke Magelang. Beberapa pemain lain juga merasakannya karena perjalanan itu harusnya bisa memakai pesawat," jelasnya.

Dua hari lalu rombongan Arema menggunakan kereta api menuju Yogyakarta lebih dahulu. Setelah itu dilanjutkan dengan bus ke Magelang. Total waktu tempuhnya menjadi 10 jam.

Skuat Singo Edan sempat mengeluhkan hal tersebut. Tetapi, manajemen Arema sejak jauh-jauh hari sudah menegaskan ada efisiensi biaya laga tandang.

Hal itu buntut sanksi Komdis PSSI yang membuat Singo Edan menggelar lima laga kandang terakhir musim ini tanpa penonton Sehingga hanya dana nobar yang jumlahnya jauh dibawah penerimaan normal jika menggelar laga dengan penonton.

Pelatih Arema, Milan Petrovic, memprediksi tidak ada pengaruhnya antara lewat perjalanan udara ataupun darat, karena jika naik pesawat, mereka lebih dulu ke Surabaya dengan bus. Setelah itu terbang ke Yogyakarta dan dilanjutkan bus ke Magelang.

Dalam sisa kompetisi ini, Arema masih harus menjalani dua laga tandang lagi, yakni ke markas PS Tira di Bantul dan Persela di Lamongan. Untuk ke Bantul ada peluang jika rombongan menggunakan pesawat. Namun ke Lamongan, sudah dipastikan menempuh jalur darat karena jaraknya tidak terlalu jauh.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kabar Arema
  2. Arema FC
  3. Liga 1
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA