1. MALANG
  2. AREMANIA

Aji Santoso berharap aturan naturalisasi jadi lebih ketat

Aji Santoso berharap agar selanjutnya tidak dilakukan naturalisasi lagi dan lebih menggencarkan pembianaan pemain usia muda.

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Sabtu, 04 Maret 2017 11:46

Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC, Aji Santoso melontarkan saran kepada PSSI terkait program naturalisasi yang sedang mereka lakukan saat ini. Dilansir dari Bola.net, Aji berharap agar proses naturalisasi saat ini dilakukan lebih ketat lagi.

"Menurut saya, kalau melakukan naturalisasi harus pemain yang kualitasnya di atas pemain yang sudah ada. Kalau sama dengan pemain yang sudah ada, buat apa?," ujar Aji.

Sebelumnya, PSSI memang berencana bakal memanggil sejumlah pemain berdarah Indonesia yang berkiprah di luar negeri untuk mengikuti seleksi Timnas. Ada 12 pemain dari 5 negara yang terpilih untuk mengikuti seleksi.

Dua belas pemain tersebut rencananya akan datang ke Indonesia pada awal April mendatang. Pemain yang dipanggil adalah: Sammuel Christianson, Syahrian Abimanyu, Nicholas Pambudi, Pancar Nur Widiantono, Adam Putra Firdaus, Excel Favour YT, Fidelis Kelby Timothy, Muhammad R Habibie, George Brown, Jack Brown, Charalamboss Elias David, dan Andri Syahputra.

Aji menyebut bahwa proses naturalisasi sesungguhnya tak hanya sekadar cara instan untuk mencari pemain Timnas Indonesia. Dia juga mengaku bahwa pemain naturalisasi harus mampu meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia.

"Saya rasa pemerintah dan federasi sudah paham juga dengan hal ini," tuturnya.

Ke depannya, Aji berharap agar pemerintah dan PSSI tak lagi melanjutkan proses naturalisasi. Sebagai ganti proses tersebut, dia berharap agar pembinaan pemain usia muda lebih digencarkan.

"Talenta-talenta kita tak kalah dengan negara manapun. Hanya saja, dulu tak ada wadah khusus untuk menampung mereka. Sekarang, pengurus sudah menghidupkan grassroot, ini merupakan lagkah yang bagus," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Timnas
  2. Aji Santoso
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA