Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan tentang literasi keuangan dari Program Strive. Hampir seribu pelaku UMKM mendapat pelatihan yang digagas oleh Mastercard Center dan Mercy Corps itu.
Wakil Bupati Malang Sanusi, mengatakan pelatihan sekaligus pendampingan progran Strive berlangsung selama 18 bulan. Lewat fsilitas yang diberikan, sebagaian mengaku mendapat kemudahan akses perbankan dan meningkatkan produk yang otomatis pada peningkatan laba.
"Di atas 50 persen pengusaha UMKM yang dibina berhasil meningkatkan pendapatan mereka," kata Sanusi di Hotel Santika Malang, Selasa (7/8).
Sanusi berharap seluruh UMKM di Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang sudah berlangsung sejak 2017 itu. Sehingga dapat menyebarkan dan menularkan ilmunya kepada yang lain.
Pihaknya juga berpesan kepada para pelaku UMKM agar menghasilkan produk-produk olahan dengan nilai jual lebih tinggi. Sanusi mencontohkan, Padi yang dijual dalam bentuk gabah akan lebih menguntungkan bila dijual dalam bentuk beras. Harganya bisa lebih tinggi dan lebih mendatangkan untung.
Sementara Jennifer Bielman, representative Mercy Corps Indonesia mengatakan, sudah 2.408 UMKM di Indonesia yang dijangkau oleh program Strive. Sebagian besar memang UMKM di Kabupaten Malang dari target keseluruhan 2.250 UMKM.
Dari pelaksanaan program, 908 pengusaha yang berpartisipasi telah mengakses layanan atau produk dari lembaga keuangan formal, 1,945 usaha kecil di Malang telah mengakses saluran penjualan (jaringan & pasar online) dan menciptakan 706 pekerjaan baru baik permanen dan tidak permanen. Sebanyak 1.017 usaha kecil telah meningkatkan laba mereka.
"Produk yang dihasilkan di antaranya makanan ringan seperti keripik yang secara kualitas tidak kalah dengan produk pabrikan," katanya.
Pengusaha UMKM mendapatkan bekal managemen pengolahan produksi dan cara memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Selain juga mendapat pengetahuan tentang tata cara pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi digital.
"Lewat digitalisasi, produk akan semakin dikenal lebih luas," tegasnya.
Pengusaha UMKM yang mendapat pendampingan Strive bergerak di bidang fashion, produksi makanan ringan, produksi kopi dan lainnya. Anggota strive yang didampingi di wilayah Malang Raya mencapai 600 orang termasuk pelaku usaha dari difabel.
Sementara Alison Eskesen, Direktur Asia Pacific Mastercard Center menambahkan, UMKM banyak memberikan pengaruh atau tepatnya penggerak perekonomian di sektor paling bawah. Sehingga dibutuhkan penguatan agar berkembang secara berkelanjutan.
Malang sendiri menjadi salah satu daerah yang kaya produknya, selain iklim dan kondisi masyarakatnya yang mendukung pengembangan UMKM.
"Tiga daerah yang menjadi bidikan program Strive, yakni Malang, Medan dan Makassar," katanya.
Jika ke depan Pengusaha UMKM yang dilatih dinilai berhasil maka Mastercard Center dan Marc Corps sangat dimungkinkan untuk mengembangkan sayap ke daerah lain.