Tim Surveyor Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kementerian Kesehatan RI melakukan pemotretan terhadap beberapa puskesmas di Kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Tim Surveyor Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan pemotretan terhadap beberapa puskesmas di Kota Malang. Data hasil visitasi tersebut nantinya akan menjadi landasan untuk pemberian akreditasi kepada Puskesmas se-Kota Malang.
Salah satunya, tim mengunjungi Puskesmas Arjuno, Jalan Simpang Arjuno Kota Malang, Senin (17/7). Rombongan tim surveyor dipimpin oleh Hendro Santoso, melakukan survei berbagai hal terkait standar pelayanan di Puskesmas.
Tiga komponen dasar yang dipotret adalah administrasi dan manajemen, upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang nantinya akan dibandingkan dengan standar akreditasi.
"Standar akreditasi bagi Puskesmas ini sangat penting bagi pelayanan kesehatan di masa mendatang," kata Hendro di Puskesmas Arjuno, Jalan Simpang Arjuno Kota Malang, Senin (17/7).
Hasil akreditasi ini akan menjadi acuan bagi Puskesmas untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Artinya, jika ada puskesmas yang tidak lolos akreditasi, maka pada tahun 2020 mendatang tidak boleh menerima pelayanan dengan fasilitas BPJS Kesehatan.
"Akreditasi akan berdampak pada kontrak kerja dengan BPSJ," tukasnya.
Survei FKTP ini, lanjut Hendro memiliki tiga tujuan utama yakni meningkatkan pelayanan kesehatan, standardisasi keselamatan pasien dan juga sistem administrasi Puskesmas bisa berjalan dengan baik pada masa mendatang.
Wali Kota Malang, Mochammad Anton di sela menyambut anggota Tim Surveyor berharap, agar 16 Puskesmas se-Kota Malang bisa lolos akreditasi dan mampu memberikan layanan kesehatan pada masyarakat sampai derajat paripurna. Pihaknya saat ini sedang konsentrasi untuk peningkatan fasilitas umum.
"Kita tahu bahwa BPJS ini masih menjadi andalan masyarakat dalam mendapatkan akses kesehatan yang terjangkau. Karena itu, Puskesmas yang ada di Kota Malang diharapkan mampu lolos akreditasi, sehingga bisa berbuat banyak bagi peningkatan layanan kesehatan, termasuk juga menjamin keselamatan pasien," kata Abah Anton, sapaan akrab Mochammad Anton.