Pembangunan Islamic Centre Kota Malang telan dana sekitar Rp450 Miliar. Rencananya bangunan seluas 5,65 hektare ini akan digarap pada awal 2018.
Merdeka.com, Malang - Pembangunan Islamic Centre Kota Malang akan menelan dana sekitar Rp 450 Miliar. Rencananya bangunan seluas 5,65 hektare ini akan digarap pada awal 2018. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang, Ir. Hadi Santoso mengatakan untuk memulai pengerjaan akan dilakukan tahapan laporan pendahuluan. Lewat laporan tersebut nantinya akan mendapat respon, saran dan masukan dari berbagai pihak sehingga akan menambah sempurna konsep yang sudah ada.
"Semua akan berjalan secara bertahap. Tergantung bagaimana kemampuan daerah, kalau diminta selesai lima tahun ya bisa selesaikan lima tahun," kata pria Sony, demikian biasa dipanggil, Rabu (12/7).
Lokasi Islamic Center berada di Jalan Mayjen Sungkono Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Lelang Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Islamic Center dimenangkan PT. Kosa Matra Graha senilai Rp. 745.800.000,00 dengan estimasi pekerjaan Islamic Center kurang lebih senilai Rp 450 Miliar.
Sesuai desain, Islamic Centre akan menyuguhkan bangunan super mewah dengan mengutamakan fungsi sebagai tempat beribadah. Tentunya dengan didukung keindahan interior dan eksteriornya.
Bangunan Islamic Center akan menggunakan 60 persen lahannya sebagai lahan terbuka. Sedangkan sisanya diperuntukkan untuk bangunan yang direncanakan setinggi empat lantai. Bagian yang ditonjolkan adalah pembangunan roof garden yang sengaja dibuat untuk mempercantik area atap, sekaligus berguna untuk aktivitas beribadah.
Sementara untuk menekan biaya, rencana penataan roof garden di sekitar sudah disesuaikan sebelumnya. Rabu, (12/07) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Malang telah melaksanakan Pembahasan Laporan Pendahuluan oleh Konsultan Perencana Detail Engineering Design (DED) Islamic Center Kota Malang di Hotel Gajahmada Jalan dr. Cipto Malang.
Hadir dalam kegiatan ini, seluruh stakeholder pembangunan Islamic Center Kota Malang berjumlah 80 peserta, yang terdiri dari tim konsultan DED, Komisi C DPRD Kota Malang, Kemenag, Kejaksaan, Kodim, Polresta, OPD Kota Malang, MUI, Ormas Islam dan akademisi dari beberapa Universitas di Kota Malang.
Walikota Malang, Mochammad Anton menyampaikan, proses pembangunan Islamic Center akan terbuka dan menerima semua masukan dari masyarakat.
"Harapan saya kita mulai awal pembangunan yang besar ini dengan era keterbukaan dan transparansi kita ciptakan. Saya harap ada laporan terus menerus kepada masyarakat biar terbuka dan dilihat masyarakat. Jangan sampai niatan mulia untuk kemaslahatan umat ini menjadi suatu persoalan bagi kita semua," tegas Mochammad Anton.