Belum mengeluarkan rekomendasi resmi di Pilgub Jatim, DPP PPP tunggu istikharah dari kyai yang duduk di Dewan Syariah.
Merdeka.com, Malang - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum secara resmi mengeluarkan rekomendasinya untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Kendati demikian, sinyal duniawi sudah didapatkan dan tinggal menunggu istikharah dari kyai yang duduk di Dewan Syariah.
Ketua DPP PPP, Romahurmuziy di Kota Malang, mengatakan istisyarah dalam bentuk sinyal-sinyal duniawi sudah dikunjungi. Sinyal tersebut dalam bentuk hasil Rapim DPW PPP Jawa Timur dan survey terhadap para calon.
"Setelah istisyarah yakni sinyal-sinyal duniawi yang kita dapatkan dari survey dan usulan Rapim, maka kemudian istikharah, yaitu pendapat para kyai yang ada dalam Majelis Syariah kita untuk nantinya kita putuskan," kata Romahurmuziy di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jumat (8/12).
Romi, demikian biasa dipanggil, mengaku masih menunggu surat resmi usulan DPW Jawa Timur. Surat usulan tersebut menjadi dasar untuk dikonsultasikan dan dibahas di Majelis Dewan Syariah DPP.
Masih kata Romi, pihaknya sudah melaksanakan Rapim DPW, di mana dua aspirasi telah disampaikan dalam forum tersebut.
"Sebagian mengusulkan kepada DPP Partai agar mengusung Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) dan ada yang mengusulkan mendukung Bu Khofifah (Khofifah Indar Parawansa)," jelasnya.
Harapannya sebelum tanggal 20 Desember sudah memberikan keputusan, kepada siapa dukungan diberikan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Pihaknya ingin memberikan pemimpin yang terbaik untuk masyarakat Jawa Timur ke depan.
Namun demikian, Romi tidak membantah adanya komunikasi lebih intensif dengan Khofifah Indar Parawansa dibandingkan dengan Gus Ipul. Kendati kepastian akan diputuskan dalam bentuk surat rekomendasi.
"Yang jelas dari sinyal yang paling sering intensif komunikasi dengan kami di DPP itu Bu Khofifah. Kalau kepastiannya menunggu terbit surat itu, baru namanya pasti," katanya.
Dari sisi intensitas komunikasi, lanjutnya Khofifah paling sering membangun komunikasi kepada PPP. Ia mencontohkan, beberapa hari terakhir dihubungi Menteri Sosial (Mensos) itu yang berpamitan mengantarkan anaknya wisuda dan baru setelah pulang akan ketemu lagi membicarakan perkembangan.