Dukungan Partai Demokrat terhadap Khofifah dan Emil Dardak disebut berdasar pertimbangan dari kiai dan para tokoh.
Merdeka.com, Malang - Partai Demokrat menolak disebut sebagai penggagas koalisi partai-partai pengusung pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak maju sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018. Pihaknya hanya mengamini dari yang sudah disodorkan oleh para tokoh dan kiai.
"Kami bukan partai yang bertugas menggandeng koalisi. Kami mengamini apa yang disampaikan para tokoh dan kiai," kata Renville Antonio, Sekretaris DPW Partai Demokrat Jawa Timur dalam pelantikan DPD Partai Demokrat Kota Malang, Minggu (26/11).
Kata Renville, berdasarkan informasi Khofifah dan Emil beserta tokoh dalam timnya, beberapa partai saat itu sudah menyambung termasuk Golkar, PPP dan Demokrat. Pihaknya mengikuti masukan kiai dan para tokoh yang sudah menyampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Waktu itu Pak SBY bersafari Ramadan di Malang, ada beberapa kiai menyampaikan, tindak lanjutnya dilakukan di Surabaya dan kemudian ke Cikeas beberapa waktu lalu itu," katanya.
Karena itu, pihaknya tidak mengetahui tentang sikap partai lain, pasca keputusan Khofifah memilih Emil Dardak sebagai Cawagub. Pihaknya juga tidak mendengar kabar NasDem yang tidak sreg dengan pilihan Emil Dardak.
"Kita tidak tahu, karena kita bukan penggalangan koalisi. Karena penggalangan koalisi itu timnya Bu Khofifah," tegasnya.
"Perlu diketahui, kami tidak ada kongsi. Yang menggabungkan koalisi ini para tokoh dan kiai. Kami mengeluarkan rekomendasi, Golkar mengeluarkan rekomendasi, kami disambungkan," sambungnya.
Masing-masing calon ini diyakini oleh para kiai bukan partai politik, seperti Demokrat dan partai lainnya. Tim sembilan menetapkan dan telah melalui instiqoroh.
"Orang berpikir Demokrat yang mengkoalisikan partai, padahal tidak. Yang mengkoalisikan itu para kiai dan tokoh," tegasnya.
Partai Demokrat dengan 13 kursinya dan Partai Golkar pemilik 11 kursi sudah cukup untuk mengusung pasangan calon.
"Saya belum diketahui partai mana yang akan bergabung. Karena Partai Demokrat tidak melakukan komunikasi dengan partai lain," tegasnya.
Komunikasi yang dilakukan Partai Demokrat, bukan persoalan koalisi, tetapi bagaimana calon yang diusung bisa menang. Komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi pemenangannya bukan urusan rekomendasi.
Khofifah dan Emil dikenalkan ke daerah-daerah selain juga akan dilakukan deklarasi bersama partai lain. Keduanya juga datang di beberapa pembekalan dan pelatihan.
"Partai pendukung Khofifah akan sama-sama menghilangkan ego partai. Ini untuk tokoh masyarakat, yang menjadikan ini kiai dan ulama. Pemilihan Emil juga sudah dipertimbangkan," terangnya.