1. MALANG
  2. KABAR MALANG

PHRI ingin wisatawan di Malang tak menumpuk di akhir pekan

Ketua PHRI sebut perlu adanya penyebaran jumlah kedatangan wisatawan di Kota Malang pada semua hari, agar tak menumpuk di akhir pekan.

Ketua PHRI Kota Malang, Dwi Cahyono. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 22 Agustus 2017 10:01

Merdeka.com, Malang - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Kota Malang, Dwi Cahyono mengatakan, perlu adanya penyebaran jumlah kedatangan wisatawan di Kota Malang pada semua hari. Mengingat, selama ini wisatawan yang datang ke kota wisata ini, cenderung menumpuk di akhir pekan. Penumpukan tersebut, dikhawatirkan berimbas terhadap beberapa hal, termasuk kemacetan kota yang berpusat di akhir pekan tersebut.

"Jadi, kalo saat weekend, semua (hotel) rata penuh. Kalau bisa kita himbau semua termasuk pemerintah, event-event kalau bisa di hari-hari itu (weekday), tidak hanya di Sabtu dan Minggu. Jadi bisa menyebar keramaian," ujar Dwi, usai Pelantikan Pengurus PHRI BPC Kota Malang di The Balava Hotel, Senin (21/8).

Pemilik restoran Inggil itu menjelaskan, saat ini kamar hotel yang ada di Kota Malang berjumlah 4000, dan masih akan bertambah 2000 kamar lagi. Sementara, okupansi hotel masih berkisar antara 50-60 persen. Angka tersebut dikhawatirkan menurun, jika jumlah hotel di Kota Malang terus bertambah, namun tidak diiringi dengan peningkatan jumlah wisatawan.

Dwi Cahyono saat Pelantikan Pengurus PHRI Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Mengimbangi jumlah hotel yang bertambah, kata Dwi, perlu dilakukan penambahan event berkualitas, yakni event-event yang mampu mendatangkan wisatawan. Jika tidak demikian, dikhawatirkan akan terjadi over supplay hotel yang berimbas pada penurunan tingkat okupansi. Sedangkan, tingkat okupansi rendah tidak akan mampu menutupi biaya operasional dan pajak yang harus ditanggung pihak perhotelan.

"Kalau ada pembatasan, selalu dilakukan dengan upaya-upaya penambahan event yang mendatangkan wisatawan. Kalau wisatawan-nya 10 hotelnya ada 100. Kalau mau mengijinkan hotel nambah, eventnya juga harus ditambah jadi 20. Kalau berimbang, itu gak masalah," tegasnya.

PHRI terima Penghargaan Gerakan Sadar Pajak 2017 dari Pemkot Malang
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Dwi berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian lebih kepada pertumbuhan pariwisata dan perhotelan di Kota Malang, mengingat mereka merupakan pihak penyumbang pajak terbesar di wilayah tersebut. Pemerintah dan PHRI, harap Dwi, dapat duduk bersama untuk mengkaji strategi pengembangkan sektor pariwisata tersebut.

"Benar-benar pemerintah bisa menjadi partner kita, terutama dalam kepengurusan pariwisata dan perhotelan, kita bikin rekomendasi bersama-sama," tukasnya.

Pelantikan Pengurus PHRI Kota Malang 2017-2022
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Hal tersebut disampaikan Dwi usai acara Pelantikan Pengurus PHRI BPC Kota Malang 2017-2022 di The Balava Hotel, Senin(21/8). Dwi Cahyono didapuk sebagai Ketua PHRI Kota Malang menggantikan Herman Maryono. Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, dan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto. Hadir pula mendampingi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ida Ayu Made Wahyuni, dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Ade Herawanto.

Pelantikan Pengurus PHRI Kota Malang
© 2017 merdeka.com/Siti Rutmawati

Dalam kesempatan itu pula, PHRI mendapatkan dua penghargaan Program Gerakan Sadar Pajak dari Pemerintah Kota Malang. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada PHRI atas kerjasama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang, khususnya dari sektor pajak daerah.

 

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Bisnis
  2. Kota Malang
  3. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA