Smart Wheelchair garapan FilkomGrup Riset Computer Vision ini, dilengkapi dengan lima fitur perintah untuk mengoperasikan pergerakan kursi roda.
Merdeka.com, Malang - Tim penelitian Universitas Brawijaya (UB) membuat sebuah alternatif teknologi untuk memudahkan mobilitas penyandang disabilitas, yakni berupa kursi roda pintar yang dinamai Smart Wheelchair. Kursi roda pintar yang dirakit oleh FilkomGrup Riset Computer Vision ini, dilengkapi teknologi multi navigasi dengan lima fitur input perintah.
Ide kursi roda pintar ini muncul lantaran adanya kesulitan bagi penyandang cacat tangan dan kaki saat mengoperasikan kursi roda, baik secara manual maupun otomatis. Pasalnya, kedua jenis kursi roda itu masih membutuhkan kerja tangan pengguna untuk menggerakkan roda atau mengoperasikan joystick pada kursi roda listrik. Selain itu, pengguna pun akan kesulitan jika hanya mengandalkan caregiver untuk menjangkau lokasi tertentu.
Dilansir Prasetya Online UB, Ketua Grup Riset Computer Vision, Fitri Utaminingrum mengatakan, smart wheelchair yang diperkenalkan kali ini merupakan generasi kedua. Smart Wheelchair generasi pertama, hanya dapat digerakkan menggunakan remote control. Pada pengembangan versi kedua, Smart Wheelchair telah dilengkapi teknologi multi navigasi yang memiliki lima fitur input perintah untuk mengoperasikan pergerakan kursi roda.
Fitur pertama menggunakan input perintah melalui LCD yang terpasang pada Smart Wheelchair. Pengguna hanya perlu menyentuh arah panah pada layar LCD untuk menggerakkan kursi roda tersebut. Fitur kedua, yakni dengan menggunakan handphone memungkinkan pengguna dapat mengoperasikan pergerakan kursi roda dengan dikontrol melalui handphone yang telah terinstal aplikasi khusus.
Fitur ketiga dengan menggunakan perintah suara, pengguna dapat menggerakkan kursi roda dengan mengucapkan arah yang ingin dituju. Pasalnya, kursi roda pintar ini telah dilengkapi sensor suara yang akan menangkap suara pengguna, dan kemudian bergerak sesuai perintah. Fitur keempat dengan pergerakan kepala, pengguna dapat mengontrol gerak kursi dengan gerakan kepalanya. Fitur kelima adalah human tracking, di mana kursi roda akan bergerak mengikuti orang di depannya. Sehingga, guide atau caregiver tidak perlu mendorong kursi roda dan lebih bebas bergerak.
Selain kelima fitur tersebut, Smart Wheelchair generasi kedua ini juga dikembangkan dengan prosesor, sehingga gerak kursi roda bisa merespon lebih cepat terhadap perintah pengguna. Mesin yang digunakan pada generasi kedua ini pun jauh lebih besar. Sehingga, smart wheelchair dapat melaju lebih cepat dan mengangkat beban tubuh pengguna yang lebih berat hingga 100 kilogram. Rencananya, Smart Wheelchair ini akan terus dikembangkan, khususnya pada setiap fitur agar berfungsi lebih optimal.
"Akan terus kita kembangkan. Seperti dari fitur human tracking yang saat ini masih kurang optimal karena faktor cahaya juga masih mempengaruhi kemampuan lensa pada smart wheelchair untuk mendeteksi guide di depannya," ujarnya.