Mendikbud, Muhadjir Effendy sebut Ujian Kesetaraan sudah semakin baik, termasuk di kota Malang yang sudah berbasis komputer.
Merdeka.com, Malang - Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) pendidikan kesetaraan kualitasnya sama dengan ujian sekolah formal. Pandangan pelaksanaan ujian paket yang berjalan asal-asalan harus segera ditinggalkan jauh-jauh.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, kualitas penyelenggaraan UN untuk pendidikan kesetaraan sudah semakin baik. Termasuk pelaksanaan di kota Malang yang sudah berbasis komputer atau UNBK.
"Maka kualitas penyelenggaraan ujian nasional pendidikan kesetaraan kualitasnya sama dengan yang formal," kata Muhadjir Effendy di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Malang, Minggu (15/4) siang.
Menteri Muhadjir berharap kualitas penyelenggaraan UN untuk pendidikan kesetaraan tidak diragukan lagi. Karena selama ini seringkali masih dianggap hanya sebagai formalitas saja.
Minggu (15/4) siang, Menteri Muhadjir meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Pendidikan Kesetaraan Program Paket C di kota Malang. Peninjauan dilakukan di dua lokasi yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Malang.
Kota Malang sendiri hampir 100 persen pelaksanaan UN untuk kesetaraan sudah berbasis komputer. Tahun 2017 sebanyak 626 peserta didik Program Paket C yang terhimpun dari 10 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan satu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
"Hanya enam orang peserta didik yang berada di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) Lowokwaru mengikuti UN berbasis kertas dan pensil, lainnya sudah berbasis komputer," jelas Zubaidah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang.
Dua lokasi yang dikunjungi Menteri Muhadjir diikuti 106 dan 80 peserta didik kesetaraan. Adapun 10 satuan pendidikan yang membantu penyelenggaraan UNBK di kota Malang terdiri dari tujuh SMK, satu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dua SMP.
Provinsi Jawa Timur sendiri tahun 2017 menyelenggarakan UN Pendidikan Kesetaraan dengan 26.770 peserta didik dan 555 satuan pendidikan program Paket C.