1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Mahyudin sebut kader Golkar tak solid dukungan Jokowi

Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Mahyudin meyakini bahwa perpecahan dukungan di Golkar hanya terjadi di akar rumput.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 31 Agustus 2018 08:03

Merdeka.com, Malang - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Mahyudin meyakini bahwa perpecahan dukungan di partai berlambang pohon beringin terhadap Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya terjadi di akar rumput. Kondisi serupa juga dialami oleh partai lain.

"Semua partai pasti punya yang begitu, bukan hanya di Golkar. Kalau di elit Golkar saya tidak tahu ada perpecahan atau tidak, tapi kalau di tingkat akar rumput atau kader memang terbelah. Kader loh ya," katanya usai acara Empat Pilar di Batu, Selasa (28/8).

Wakil Ketua MPR ini mengilustrasikan sebuah pertanyaan survei 'anda memilih siapa?' yang diberikan kepada kader Golkar. Dipastikan akan ada beberapa yang memilih calon lain, yang berbeda dengan dengan keputusan DPP.

"Itu memang fakta survei. Tapi kalau di elit, tentu semua elit Golkar harus taat kepada keputusan partai melalui Rapimnas dan Munas. Tapi saya kira firm (pastikan) di elit Golkar atau pengurus partai Golkar itu wajib hukumnya mewajibkan Jokowi," ujarnya.

Sementara soal pernyataan Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad yang menyebut adanya sikap beberapa kader yang mendukung calon lain, Mahyudin menyebutnya sebagai sikap pribadi.

"Fadel kan kan kadang-kadang menyampaikan berdasarkan pendapatnya. Bisa jadi dia yang tidak ke Jokowi, bisa jadi," kata Mahyudin sambil tertawa lepas.

Mahyudin menegaskan, dinamika yang seperti itu terjadi di semua partai politik. Karena tidak mungkin Partai politik bisa mengendalikan seluruh kadernya, sehingga beberapa kader memiliki pilihan sendiri.

"Antara orang tua, bapak anak saja nggak bisa. Bapak tidak bisa mengendalikan anaknya. Anak nyoblos siapa di TPS, nggak bisa. Sekarang kuat-kuatnya partai saja untuk mengampanyekan partai yang diusung Partai, termasuk Golkar," terangnya.

Kalau Golkar mengusung Jokowi, harus konsolidasi ke bawah guna meyakinkan kader bahwa Jokowi adalah yang terbaik untuk partai Golkar maupun kepentingan bangsa dan negara.

"Kan beda pemilihan legislatif sama pemilihan Presiden. Kalau pemilihan presiden tergantung individunya, tergantung calonnya, jadi kalau ditanya apakah di akar rumput ada yang memilih calon lain, saya percaya berdasarkan survei, ada sekian persen, pasti," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilpres 2019
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA