Wakil Ketua MPR Mahyudin menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai kampanye negatif bagi petahana.
Merdeka.com, Malang - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai kampanye negatif bagi petahana. Karena bermuatan kampanye, seharusnya tidak dilakukan di luar masa tahapan kampanye yang ditetapkan.
"Kalau menurut paham saya, itu sudah kampanye negatif. Karena sudah jelas kan yang diserang itu petahana. Jadi kalau sudah menyerang bersangkutan kan sudah tujuannya. Kita enggak perlu bikin definisi-difinisi harus menyebut nama orang misalnya ganti Jokowi, tidak perlu begitu," kata Mahyudin usai sosialisasi Empat Pilar di Batu, Selasa (28/8).
"Kalau kita sudah berkata pada '2019 ganti presiden', sudah jelas yang diserang petahana kan. Itu adalah kampanye negatif buat petahana," sambungnya.
Mahyudin meminta agar siapa pun yang berniat berkampanye agar bersabar dulu, karena memang belum saatnya. Jika memang sudah saatnya, tentu tidak menjadi persoalan.
"Kalau mau kampanye nanti, kita ikuti rulenya, kalau ndak salah jadwalnya mulai September, sekarang kan belum. Jadi kalau sekarang ya semuanya menahan hati dulu lah," katanya.
Mahyudin menegaskan tagar itu mestinya sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja. Tetapi menjadi persoalan kalau sudah menjadi sebuah kegiatan dan memobilisasi masyarakat.
"Tetapi kalau dibuat kegiatan seperti salah satu artis nasional, menurut saya sudah kampanye negatif. Kalau sudah memasuki tahap kampanye, boleh-boleh saja, tidak masalah. Jadi kita tertib azas lah," urainya.
Karena sudah termasuk kampanye negatif, Mahyudin meminta aparat kemanan untuk bersikap tegas. "Saya kira harus dihentikan," katanya.