1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kunjungi Pasar Besar Malang, Sri Mulyani ditodong proposal

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berdialog dengan para pedagang kecil di lingkungan Pasar Besar.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 05 Januari 2018 12:33

Merdeka.com, Malang - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri acara pencairan kredit Ultra Mikro (UMI) di Kota Malang, Jawa Timur. Sebelum menuju tenda acara yang disediakan, Menteri Sri menyempatkan diri berdialog dengan para pedagang kecil di lingkungan Pasar Besar.

Mantan Presiden Bank Dunia itu berdialog dengan para penjual ayam potong dan sayur-sayuran. Bahkan, ia sempat menikmati es degan yang dibeli dari seorang penjual kaki lima. Sepanjang berjalan menuju lokasi, Menteri Sri menyapa para pedagang dan melayani berfoto selfie.

Sementara itu, dalam sesi tanya jawab seorang pria yang mengaku sebagai pengurus Lazis Sidogiri Pasuruan menyodorkan proposal sumbangan. Sekilas pria tersebut menyampaikan maksudnya, sebelum kemudian menuju ke tempat duduk menteri menyerahkan beberapa map proposal.

Spontan aksi tersebut mengundang gelak tawa para pengunjung yang hadir, begitupun Anggota DPR RI Andreas Susetyo dan Nurhayati Ali Asegaf yang menyaksikan.

"Kalau saya menyumbang kan tidak boleh riya, nanti lah akan kita sampaikan," kata Sri Mulyani yang disambut tawa hadirin, Kamis (4/1) petang.

Sri Mulyani menghadiri penyerahan kredit usaha ultra mikro yang disalurkan melalui Koperasi Sidogiri kepada para pedagang Pasar Besar Kota Malang. Dalam sambutannya, Menteri Sri menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar setiap pembangunan bisa dinikmati langsung dinikmati oleh masyarakat, termasuk usaha kecil.

"Khusus usaha kecil menengah, Presiden juga memerintahkan agar bisa memberikan manfaat dan bisa dirasakan langsung," katanya.

Skema pinjaman di atas Rp 50 juta, pemerintah menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang jumlah penyalurannya mendekati Rp 100 Triliun.

Sementara untuk usaha kecil sekali atau ultramikro, pinjaman maksimum Rp 10 juta jumlahnya puluhan juta di seluruh Indonesia. Pemerintah melalui persetujuan DPR telah menganggarkan Rp 1,5 triliun tahun 2017 untuk pilot projek. Tahun 2018, Pemerintah kembali mendapat persetujuan DPR untuk menambah menjadi Rp 2,5 triliun.

"Sekarang pemerintah ingin memberikan modal yang dengan bunga yang tidak mencekik leher. Bisa membantu dan insyaAllah halal. Sehingga bisa menjalankan ekonomi, bisa berjalan mendatangkan rezeki yang baik untuk anak dan keluarganya," urainya.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Info Kota
  2. Ekonomi
  3. Kota Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA