Satu kebanggaan bagi Kota Malang, karena terpilih menjadi kota kedua sebagai pilot project Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN). Kota Malang menjadi kota kedua setelah Bandung.
Walikota Malang Sutiaji mengatakan diresmikannya REAN dapat meningkatkan literasi masyarakat khususnya anak-anak muda tentang bahaya narkoba. Apalagi Kota Malang masih memiliki catatan pengguna narkoba yang cukup tinggi.
"Terima kasih kepada BNN (Badan Narkotika Nasional), dengan REAN budaya literasi terkait narkoba dapat kita tingkatkan. Terlebih kita ketahui bersama, Kota Malang masih memiliki catatan penggunaan narkoba yang cukup tinggi," ujarnya saat Launching Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN) di Jalan Simpang Balapan Kota Malang, Minggu (10/10).
Kota Malang dengan predikat kota pendidikan dan kota kreatif, memiliki banyak anak muda dan menjadi tujuan menimba ilmu. Sehingga berpotensi menjadi incaran para pengedar narkoba yang sengaja merusak generasi muda Indonesia.
"Jadi mari kita sama-sama memerangi narkoba dan mengentaskan Kota Malang dari bahaya narkoba," tukas Sutiaji yang didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Hj. Widayati Sutiaji.
Sementara, Direktur Informasi dan Edukasi Deputi Pencegahan BNN Brigjen Pol Purwo Cahyoko mengatakan, REAN merupakan program prioritas nasional dalam upaya untuk mencegah peredaran narkoba yang diarahkan ke kalangan remaja Indonesia.
"REAN bisa menjadi tempat untuk menyalurkan aspirasi dan kreativitas generasi muda Indonesia, agar terhindar dari narkoba" tutur Purwo.
Purwo juga mengatakan, ke depannya rumah-rumah edukasi yang berbasis digital diharapkan bisa dibuka di kota-kota lain di Indonesia. Remaja di Indonesia nantinya diharapkan bisa berperan aktif dalam upaya memerangi narkoba.
"Kami berharap, para remaja bisa bergabung untuk bertukar informasi, berkreasi, ataupun menyampaikan hal-hal positif tentang kegiatan anti narkoba" tandasnya.