Kedatangan jenazah pilot Kolonel Pnb Muhammad Jusuf Hanafie di rumah duka disambut isak tangis keluarga dan petakziah.
Merdeka.com, Malang - Kedatangan jenazah pilot Kolonel Pnb Muhammad Jusuf Hanafie di rumah duka disambut isak tangis keluarga dan petakziah. Tangis pecah begitu peti jenazah berselimut merah putih turun dari ambulan yang membawanya dari Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang.
Ibunda Hanafie, Salshi Hanifah terlihat memeluk erat menantunya atau istri almarhum, Florensia Harienda sambil tak henti menangis. Suasana pun menjadi begitu haru, saat ketiga putrinya almarhum dan keluarga yang lain turut berlinang air mata.
Peti jenazah sesaat dibawa memasuki rumah duka untuk disemayamkan sekitar 30 menit. Sejumlah keluarga sempat memeluk erat peti, namun tidak diperkenankan untuk membuka peti tersebut.
Sebelum keberangkatan jenazah ke pemakaman digelar upacara pelepasan jenazah. Pihak keluarga diwakili Abdul Karim, selaku paman almarhum memberikan kata sambutan pelepasan.
"Sekiranya adik kami memiliki kesalahan kepada bapak dan ibu saudara, sekiranya dapat dimaafkan. Apabila adik saya memiliki kewajiban atau tanggungan yang masih belum diselesaikan, mohon untuk menghubungi keluarga, akan kami selesaikan," kata Abdul Karim dalam sambutannya.
Abdul Karim juga mewakili keluarga menyerahkan jenazah almarhum untuk dimakamkan secara militer. Jenazah diserahkan kepada Marsma Irbanto Aviatno, Direktur Umum (Dirum) Kodiklatau Angkatan Udara (AU) selaku Inspektur Upacara.
"Jenazah kami terima, selanjutnya kami makamkan secara militer," tegasnya.
Jenazah selanjutnya diberangkatkan menuju TPU Marga Baka di Komplek Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang. Keberangkatan jenazah pun diiringi isak tangis dan kesedihan keluarga almarhum.