1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kalungkan sabuk seat belt, sopir truk di Malang tewas bunuh diri

Seorang sopir truk ditemukan tewas setelah bunuh diri di samping truk yang biasa dikemudikannya di jalan Simpang Tenaga II kota Malang.

©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 23 Mei 2017 14:22

Merdeka.com, Malang - Seorang sopir truk ditemukan tewas setelah bunuh diri di samping truk yang biasa dikemudikannya. Korban bernama Totok Sugianto (38) itu mengakhiri hidupnya dengan cara menjeratkan sabuk pengaman di kursi (seat belt) ke lehernya.

Korban awalnya memarkirkan truk Fuso dengan nomor polisi N 9768 UC di Jalan Simpang Tenaga II Kota Malang. Kondisi parkir sangat dekat dengan tebok pagar sebuah hotel di lokasi tersebut.

Tidak disangka korban mengalungkan sabuk kursi pengaman ke lehernya dan menjatuhkan diri dari pintu sebelah kiri. Posisi kursi samping kemudi yang cukup tinggi membuat korban tercekik dan meninggal dunia.

"Posisi korban di luar ruang kemudi sebelah kiri truk dengan menggunakan sabuk pengaman. Posisinya dekat dengan roda depan dengan tubuh menempel body truk," kata Agus Mahardika, petugas evakuasi korban saat ditemui di Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Senin (22/5).

Dalam kejadian tersebut tidak diketahui oleh masyarakat sekitar. Kendati lokasi tersebut tidak sepi orang berlalu-lalang. Truk seolah sedang istirahat dan tidak diduga ada upaya bunuh diri yang dilakukan sopir.

"Otomatis leher korban terjerat dan meninggal dunia. Truk dalam kondisi kosong tanpa muatan, terparkir menghadap ke barat," tambah Rukyatul Ahmad, petugas yang lain.

Sementara itu, ikut dimintai keterangan seorang perempuan atas nama Sulastri yang mengaku sebagai istri siri korban. Saksi mengaku sedang ke kamar mandi saat korban melakukan aksi nekatnya tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, korban yang belakangan diketahui sebagai warga Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu kerap mendapat telepon dari istri sahnya. Korban sering ditelepon diminta untuk segera pulang.

Istri sirinya yang merupakan warga Dupak, Bangunrejo, Kota Surabaya juga merajuk ingin dipulangkan. Merajuk merupakan upaya mendiamkan karena rasa tidak senang. Diduga karena kondisi serba salah tersebut membuat korban frustasi dan memilih mengakhiri hidupnya.

Sementara Iptu Lilik, Anggota Unit Patroli Polsek Blimbing mengatakan, saat petugas datang ke lokasi, saksi dalam kondisi menangis di sekitar jasad. Saksi mengaku sebagai istri siri korban yang tinggal agak jauh dari lokasi kejadian.

"Dompet korban tidak ditemukan uang sepeserpun, dompet hanya berisi SIM dan KTP," terang Lilik yang menolak memberi kesimpulan.

Pihak kepolisian langsung melakukan evakuasi jenazah ke kamar mayat RSSA dan mengamankan lokasi kejadian.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA