Prihatin kondisi kebersihan di sekitar Jembatan Pelor, ini cara Forum Kecamatan Sehat Klojen serukan kampanye 'peduli kebersihan jembatan'!
Merdeka.com, Malang - Prihatin dengan kondisi kebersihan di sekitar Jembatan Pelor, Kota Malang, Forum Kecamatan Sehat di Klojen serukan kampanye 'peduli kebersihan jembatan' dengan menggelar kegiatan kerja bakti, Sabtu (13/5). Kerja bakti di Jembatan Pelor ini berupaya menyerukan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan. Khususnya kepada warga Oro-Oro Dowo dan Samaan, serta pengguna Jembatan Pelor. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari serangkaian kegiatan untuk memeriahkan HUT Ke-103 Kota Malang.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Kecamatan Sehat Klojen ini, juga melibatkan sejumlah organisasi dan lembaga pemerintahan terkait. Sebut saja, Koordinator BKM Kelurahan Samaan, Kelurahan Bareng, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kelurahan Kauman dan Kelurahan Rampal Celaket. Selain itu, juga melibatkan LSM Sinar Bangsa, NI, Polsek Malang, petugas DKP Kota Malang, Papalas Malang, serta warga sekitar.
Kerja bakti bersih-bersih Jembatan Pelor ini dimulai sejak pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Sekitar 145 orang, turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka mulai membersihkan area jembatan dengan memungut sampah , mencabuti tanaman liar, serta merapikan tanaman-tanaman yang dianggap tidak merugikan.
Tak sekedar membersihkan, peserta kegiatan peduli lingkungan ini juga mempercantik jembatan, dengan mengecat kembali dinding-dinding pembatas. Konstruksi jembatan pun tak luput dari perhatian, khususnya oleh Papalas Malang.
Ketua Forum Kecamatan Sehat Klojen, Samsul Hadi, menerangkan bahwa pihaknya melakukan kerja bakti tersebut, lantaran Jembatan Pelor menjadi salah satu jembatan yang sering dilalui kendaraan, khususnya roda dua. Mengingat jembatan ini menjadi jalur pintas yang menghubungkan Oro-Oro Dowo dan Samaan, yang terpisah oleh sungai. Samsul mengaku khawatir akan terjadi hal yang tak diinginkan, jika kekuatan bertahan jembatan tersebut tidak dievaluasi kembali.
Samsul mengaku, memiliki keinginan menggandeng Universitas Brawijaya untuk melakukan pengecekan dan evaluasi terkait kekuatan jembatan tersebut. Ia mengaku prihatin, dengan tindakan ceroboh masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan di sekitar jembatan. Selain sampah yang dibuang sembarangan, keberadaan tanaman liar di sekitar jembatan pun turut mengkhawatirkan keutuhan bangunan jembatan tersebut.
"Tujuan kita juga untuk membersihkan tumbuhan liar yang ada di kanan kiri jembatan. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena pertumbuhan tanaman liar tersebut dapat merusak kontruksi jembatan. Hal inilah yang menjadi fokus dari kerja bakti kali ini," tegasnya.
Jembatan Pelor, kata Samsul, dibangun atas swadaya masyarakat, khususnya warga Oro-Oro Dowo dan Samaan. Sayangnya, pemeliharaan jembatan hasil swadaya itu, tidak dipelihara dengan baik oleh penggunanya. Sehingga, pihaknya berinisiatif untuk menggerakkan masyarakat agar peduli terhadap pemeliharaan jembatan, khususnya terkait tentang kebersihan. Kegiatan tersebut, diharapkan dapat memicu kepedulian masyarakat, termasuk pemerintah daerah terkait pemeliharaan Jembatan Pelor.
"Tentu saja hal ini menjadi harapan kami, agar ke depannya masalah revitalisasi maupun perawatan Jembatan Pelor dapat dimasukkan ke skala prioritas dalam kegiatan SKPD," tandasnya.