Pamit jual emas buat biaya sekolah anak, tubuh Kuswanti justru ditemukan tak bernyawa di Sungai Suko, Lawang, kabupaten Malang.
Merdeka.com, Malang - Pamitan hendak menjual perhiasan emas untuk membayar biaya sekolah sang anak, Kuswanti (35) tidak pulang hingga tiga hari. Nahas, jasad ibu dua anak itu ditemukan tersangkut di bebatuan Sungai Suko, desa Sumbersuko, kecamatan Lawang, kabupaten Malang.
Korban berpamitan kepada keluarga, Rabu (17/5) kalau hendak menjual perhiasan emasnya ke Pasar Lawang. Saat itu, ibu yang masih memiliki anak balita itu mengaku butuh uang untuk sekolah anak sulung yang diterima di sebuah SMK di Singosari. Dia membutuhkan biaya untuk daftar ulang anaknya sebesar Rp 1,7 juta.
"Pamitnya akan menjual perhiasannya ke Pasar Lawang, terus tidak pulang. Keluarga sudah mencari-cari," kata Ngali, orang tua korban saat ditemui di Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat (19/5).
Ngali bersama keluarga mengaku sempat mencari di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), tetapi tidak menemukan korban. Pihaknya baru mendapat kabar saat warga ramai-ramai mengaku menemukan jenazah korban.
Jenazah Kuswanti ditemukan oleh anak-anak yang hendak berangkat ke pesantren. Beberapa anak melihat sesosok jenazah yang tersangkut di bebatuan, sebelum melaporkan pada pemilik warung di sekitar jembatan.
Pemilik warung dengan dibantu warga terdekat memastikan dengan mendekati jasad. Saksi kemudian melaporkan ke aparat setempat dan mengevakuasi korban.
Korban diketahui sebagai warga dusun Tegalrejo, desa Ketindan, kecamatan Lawang. Korban tinggal bersama kedua anak dan orangtuanya. Saat ditemukan korban dalam posisi terlentang mengapung di atas air sungai. Ditemukan luka benturan di kepala depan (dahi) sebelah kiri, diduga yang menyebabkan kematian korban.
Sejumlah keterangan mengungkapkan, korban sempat mondar-mandir di sekitar TKP. Pemilik warung sempat memberikan minuman kepada korban yang saat itu terlihat bingung.
Korban sempat terlihat duduk-duduk di atas jembatan pada Kamis (18/5) petang. Beberapa orang sempat menanyai dan mengaku sedang menunggu seseorang. Sehingga muncul dugaan, korban bunuh diri di sungai sedalam 6 meter dari bibir jembatan itu.
Kapolsek Lawang Kompol Gaguk Sulistyo Budi mengatakan, jasad Kuswanti akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Setelah meminta keterangan saksi-saksi, dugaan sementara korban melakukan bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan. Tetapi kita masih menunggu hasil pemeriksaan dokter yang masih bekerja," kata Kapolsek melalui Babhimkantibmas Lawang, Brigadir Bagus Priyo.