1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Hari Ibu: Sanusi sebut perempuan punya peran penting dalam pembangunan negara

Peringati Hari Ibu, Wakil Bupati Malang, Sanusi menyebutkan bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam membangun negara.

Upacara Peringatan Hari Ibu di Kabupaten Malang. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Jum'at, 22 Desember 2017 13:58

Merdeka.com, Malang - Wakil Bupati Malang, Sanusi menyebutkan bahwa perempuan memiliki peranan penting dalam membangun negara. Sehingga, Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember ini menjadi momen tepat untuk menghayati perjuangan kaum perempuan di masa lalu untuk menuju peran serta perempuan di masa mendatang.

"Pada kesempatan ini perempuan menjadi bagian penting dalam berperan membangun negara, maka kita harus memaksimalkan peran wanita untuk pencapaian kemajuan terutama terhadap pembinaan potensi perempuan," ujar Sanusi saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ibu di Halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (22/12).

Sanusi menambahkan, perjuangan perempuan Indonesia bukan hanya untuk kesetaraan semata. Namun, turut membina generasi bangsa yang sehat, kuat, dan berkarakter.

Selain mengingatkan peran para perempuan, kata Sanusi, juga mengajak semua peserta upacara serta masyarakat mengingat tentang sejarah keberadaan perjuangan perempuan Indonesia di masa silam. Hari Ibu dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928, di Yogyakarta.

"Hari Ibu dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928, di Yogyakarta, tepatnya di Pendopo Dalem Jayadipuran milik Raden Tumenggung Joyodipoero," terang Sanusi.

Kongres Perempuan Indonesia 1928 dihadiri oleh wakil-wakil dari berbagai perkumpulan pemuda, seperti Boedi Oetomo, PNI, Pemuda Indonesia, PSI, Walfadjri, Jong Java, Jong Madoera, Muhammadiyah, dan Jong Islamieten Bond. Tokoh-tokoh populer yang datang antara lain Mr. Singgih dan Dr. Soepomo (Boedi Oetomo), Mr. Soejoedi (PNI), Soekiman Wirjosandjojo (Sarekat Islam), dan A.D. Haani (Walfadjri).

"Sekitar 600 perempuan dari berbagai latar pendidikan dan usia hadir dalam Kongres Perempuan Indonesia pertama saat itu," tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Malang, Pancaningsih Rejeki menyampaikan, saat ini perempuan di Kabupaten Malang sudah memiliki peran serta yang baik. Salah satunya, kesuksesan dalam membuat inisiasi Desa Layak anak di seluruh kecamatan.

"Saat ini kita sudah merealisasikan kawasan Desa Layak Anak di setiap desa dengan bekerjasama bersama 66 lembaga. Ini dilakukan sebagai salah satu upaya peran perempuan," ujar Panca.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Perempuan
  2. Kabupaten Malang
  3. Pemkab Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA