1. MALANG
  2. KABAR MALANG

FGD Status Bandara Abdulrachman Saleh Bahas Sinkronisasi Penerbangan Militer dan Sipi

Fokus Group Discusion (FGD) bertujuan menyelaraskan kebutuhan Lanud Abdulrachman Saleh untuk kepentingan militer dan penerbangan sipil.

Walikota Sutiaji bersama FGD. ©2019 Merdeka.com Reporter : Zain M | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 21 Juni 2019 17:33

Merdeka.com, Malang - Walikota Malang, Sutiaji bersama para stakeholder terlibat dalam Fokus Group Discusion (FGD) Internasionalisasi Bandara Abdulrachman Saleh. FGD dalam rangka menyiapkan status Abdulrachman Saleh sebagai Bandara Internasional itu berlangsung di Ruang Binayudha Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kamis (20/6).

Turut hadir Fattah Jasin, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur yang sekaligus mewakili Gubernur Jawa Timur. Serta Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Kolonel Pnb Meka Yudanto, mewakili Komandan Lanud Abdulrachman Saleh.

FGD membahas sinkronisasi antara kebutuhan Lanud Abdulrachman Saleh untuk kepentingan militer dan pertahanan negara serta kepentingan penerbangan sipil komersil. Khususnya menyangkut pembagian jadwal antara penerbangan sipil dan militer.

"Hal-hal teknis tersebut harus kita bicarakan dengan baik, agar seluruh kebutuhan baik sipil maupun militer dapat terlayani," ujar Walikota Sutiaji, Kamis (20/6).

Sutiaji mengatakan, hal teknis lain terkait fasilitas bandara, panjang dan ketebalan aspal di landasan juga menjadi perhatian. Karena jika menjadi bandara internasional maka akan banyak pesawat besar yang masuk.

Walikota Sutiaji bersama FGD
© 2019 merdeka.com

 

Senada juga disampaikan Kadishub Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi mengupayakan terwujudnya bandara internasional ini. Propinsi telah menetapkan hal tersebut menjadi prioritas pembangunan.

"Beberapa hal teknis dan pendukung terwujudnya bandara internasional di Malang ini akan menjadi perhatian dan prioritas kami sesuai dengan arahan ibu Gubernur Jawa Timur," tuturnya.

"Ide awal mewujudkan bandara internasional ini merupakan keinginan murni dari masyarakat di Malang Raya sehingga sudah menjadi kewajiban kami untuk mewujudkannya sebagai bentuk pelayanan kami" tambah Fattah Jasin.

Sementara, Meka Yudanto mengatakan, FGD menjadi forum komunikasi para stakeholders. Komunikasi tersebut menyamakan persepsi untuk membicarakan serta mengatur jadwal penerbangan.

"Sehingga kepentingan militer dan kepentingan komersil dapat sama-sama berjalan dengan baik," katanya.

Turut hadir dalam FGD tersebut Kepala Barenlitbang, Disbudpar dan Kabag Humas Kota Malang.

(ZM) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Pemkot Malang
  2. Walikota Sutiaji
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA