Abah Anton menekankan akan mengeluarkan imbauan sholat dhuhur dan ashar berjamaah bagi instansi swasta maupun pemerintahan di kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Selasa (24/5) malam, bertempat di Baiduri Sepah Resto diadakan acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Malang. Forum yang digelar itu bertajuk 'Pembinaan Teritorial dalam Rangka Kewaspadaan Daerah' serta dihadiri oleh Walikota Malang, H. Mochammad Anton, Dandim 0833 Letkol (Arm) Aprianko, Ketua DPRD, Arif Wicaksono, Sekertaris Daerah, Cipto Wiyono, jajaran Polres Malang Kota dan seluruh Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Malang.
Wali Kota Malang, H. Moch Anton mengusulkan agar pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Malang digelar setiap satu bulan hingga tiga bulan sekali, agar spirit pertemuan dengan suasana gayeng dan penuh keakraban ini bisa menghasilkan sesuatu yang positif bagi pembangunan kota.
"Kalau memungkinkan pertemuan Forkopimda ini jangan enam bulan sekali, tapi bisa satu bulan sekali, dua bulan sekali atau tiga bulan sekali," kata Abah Anton.
Dalam forum itu Abah Anton juga mengatakan bahwa dia akan mulai memberikan selebaran berisi imbauan kepada semua instansi baik swasta maupun pemerintahan agar berkenan meluangkan waktu dhuhur dan ashar untuk shalat berjamaah. Imbauan ini penting adanya, selain untuk menyambut bulan Ramadan yang akan datang beberapa hari lagi, upaya ini juga dilakukan agar cita mewujudkan Kota Malang Bermartabat melalui penjagaan akhlak dan mental warga bisa direalisasikan.
Gerakan shalat berjamaah ini, merupakan tindak lanjut dari imbauan pemerintah kepada para siswa sekolah yang disambut dengan baik oleh masyarakat, sehingga mereka mengusulkan agar hal positif itu bisa dilakukan seluruh masyarakat. Abah Anton menekankan, jika imbauan ini sifatnya tidak memaksa, namun hanya sebatas ajakan moral agar memenuhi masjid pada dua waktu tersebut. Khusus kepada instansi pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Malang, semua Kepala SKPD diharap agar benar-benar menjalankan instruksi ini sebagai percontohan kepada publik.
"Jadi saya harap bapak ibu baik jajaran pemerintahan dan lainnya agar tidak kaget jika ada imbauan semacam itu," tukasnya.
Menjelang datangnya bulan Ramadan, Pemkot Malang juga akan mengeluarkan selebaran yang berisi agar semua tempat hiburan ditutup guna menghormati makna bulan suci. "Untuk warung makanan tetap diperbolehkan buka tapi dengan syarat harus tetap menghormati umat muslim yang berpuasa," bebernya.
Sebelum ada imbauan resmi, Pemkot Malang terlebih dahulu akan mengumpulkan semua pengusaha hiburan, beserta masyarakat dan pemerintah agar terjadi kesinambungan dan keselarasan supaya tidak ada aksi sweeping yang merugikan.