Memunculkan seribu tanya, inilah sosok wanita berambut panjang dalam lukisan yang terpajang di pojok ruangan Hotel Tugu Malang.
Merdeka.com, Malang - Terpajang sebuah lukisan hitam putih di tembok salah satu ruangan Hotel Tugu Malang. Tampak lukisan sosok wanita anggun berambut lebat nan panjang, terpajang rapi di sebuah ruangan klasik yang dinamai The Raja Room itu.
Tatapan tajam wanita dalam lukisan itu, membuatnya seolah-olah hidup. Dia adalah Oei Hui Lan, putri kesayangan Raja Gula di Asia Tenggara, Oei Tiong Ham. Seorang wanita yang belakangan menulis sebuah buku perjalanan hidupnya, berjudul "No Feast Last Forever".
Oei Tiong Ham, Raja Gula dari Semarang
Oei Tiong Ham adalah pria konglomerat yang sohor dengan julukan Raja Gula dari Semarang. Kekayaan yang melimpah, membuat dirinya sempat dinobatkan sebagai orang terkaya di Asia Tenggara. Oei Tiong Ham lahir di Semarang, 19 November 1866 silam. Ia meninggal dunia secara mendadak pada 6 Juni 1924 akibat serangan jantung.
Oei Tiong Ham merupakan pemilik perusahaan Oei Tiong Ham Concern dan NV Kian Gwam, yang keduanya berpusat di Semarang. Pria asal Tong An, Fujian, Tiongkok ini memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di perkebunan tebu, pabrik gula, perbankan, asuransi, dan import bahan-bahan pokok. Meski begitu, bisnis utama Tiong Ham tetap pada bidang eksport gula pasir. Karena itu, ia membangun sekira 5 pabrik gula di pulau Jawa, termasuk Pabrik Gula Krebet di Malang.
"Dulu, beliau (Oei Tiong Ham) pernah menguasai gula se Asia Tenggara. Dulunya pak Oei Tiong Ham ini pernah tinggal di Malang, dan sampai punya pabrik di Malang. Pabrik Gula Krebet punya beliau," papar Crescentia, Marketing Manager Hotel Tugu, Sabtu (1/4) lalu.
Oei Tiong Ham menikah dengan Goei Bing Nio, dan dikaruniai dua orang putri, yakni Oei Tjong Lan dan Oei Hui Lan. Meskipun, Oei Tiong Ham selanjutnya memiliki 18 gundik dengan 42 orang anak, namun Oei Hui Lan merupakan anak perempuan yang nampaknya paling disayangi Oei Tiong Ham. Semasa kecil, Hui Lan seringkali diajak ayahnya berkeliling saat dalam perjalanan bisnis, salah satunya berlayar menuju Penang, Malaysia.
Sebagai putri seorang konglomerat, apapun keinginan Hui Lan akan dikabulkan dengan segera oleh sang ayah. Hui lan menjadi istimewa lantaran dianggap sebagai pembawa rezeki.