1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Kerajaan Kanjuruhan sebagai cikal bakal munculnya Malang

Wilayah Malang saat ini telah berusia sangat tua dan memiliki penghuni sejak masa kerajaan Kanjuruhan.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 19 April 2016 12:16

Merdeka.com, Malang - Malang merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki peradaban cukup tua. Salah satu buktinya adalah berbagai peninggalan dari kerajaan Kanjuruhan yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Jawa timur. Hal itu dibuktikan melalui prasasti Dinoyo yang diketahui memiliki tahun 760. Selain itu terdapat juga candi Badut yang merupakan peninggalan dari kerajaan ini.

Kerajaan Kanjuruhan memiliki usia yang sama dengan kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat serta Mataram kuna di wilayah Jawa Tengah. Kanjuruhan memiliki wilayah di Malang tepatnya di antara daerah aliran sungai Brantas dan sungai Metro yang mengalir di tengah kota ini. Wilayah kerajaan diperkirakan berada di daerah Dinoyo, Merjosari, Tlogomas, dan Ketawanggede, kota Malang.

Hal ini terbukti dengan beberapa arca serta peninggalan yang tersebar di daerah aliran sekitar sungai Brantas dan Metro di kota Malang. Saat ini bahkan di sekitaran Dinoyo masih dapat ditemui berbagai peninggalan sejarah yang diperkirakan berasal dari masa Kanjuruhan.

Pada masa lalu, pusat kebudayaan selalu berada di wilayah sekitar sungai karena keberadaan sumber air sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat pada masa lalu. Hal itu terbukti dengan banyaknya benda-benda penemuan di sekitar daerah aliran sungai. Di wilayah Malang sendiri terdapat tiga sungai besar yang sangat penuh dengan peninggalan yaitu sungai Brantas, Metro, dan Bango.

Raja terbesar dari kerajaan Kanjuruhan ini adalah Sang Liswa atau lebih terkenal dengan gelar Gajayana. Hasil peninggalan terbesar dari raja Gajayana ini adalah candi Badut yang dibangun untuk pemujaan Resi Agastya yang merupakan jelmaan Siwa.

Walaupun belum ditemukan lokasi tepat dari pusat kerajaan Kanjuruhan, namun menurut Dwi Cahyono, Arkeolog, secara toponimi, ada kemungkinan bahwa pusat kerajaan Kanjuruhan saat ini berada di wilayah daerah bantaran sungai metro di sekitar Dieng tepatnya di wilayah Juwet karena adanya sebuah tempat dengan nama Kejuron yang memiliki kemiripan dengan Kanjuruhan dan berada dekat dengan sungai Metro yang dianggap suci pada masa lalu.

Kekuasaan kerajaan Kanjuruhan diperkirakan tidak bertahan lama dan akhirnya berada di bawah kekuasaan kerajaan Mataram kuna. Walaupun kerajaan tersebut masih ada, hanya saja statusnya berubah menjadi kerajaan bawahan dan kemudian tidak lagi dikenal sebagai Kanjuruhan namun Kanuruhan.

Pada masa tersebut, wilayah kekuasaan dari Kanuruhan tersebar cukup luas meliputi daerah Landungsari di barat hingga Pakis di timur serta dari Polowijen di utara hingga Turen di selatan. Jabatan penguasa di wilayah Kanuruhan tidak lagi disebut sebagai raja namun Rakryan yang berarti bangsawan penguasa tempat tertentu.

Wilayah dari Kanjuruhan dan Kanuruhan ini lah yang kemudian menjadi kewukuan Tumapel, kerajaan Singhasari hingga menjadi wilayah Malang raya pada saat ini.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Sejarah Malang
  2. Ngalam lawas
  3. Wisata Sejarah
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA