Merdeka.com, Malang - Walaupun saat ini sudah semakin berkurang jumlah orang yang membuat baju di penjahit atau tailor, namun terdapat beberapa yang masih bertahan hingga saat ini. Salah satu penjahit yang masih eksis hingga saat ini dan mampu bertahan selama lebih dari lima puluh tahun adalah Tailor Rieel.

Tailor Rieel ini berdiri pada tahun 1951 dan tetap setia di tempatnya sekarang. Berada di jalan Semeru 24-4, lokasi penjahit ini sedikit tidak kelihatan karena berada di dalam gang. Namun kondisi tersebut tidak membuat banyak pelanggannya surut dan berkurang drastis.

Tailor Rieel ini pertama kali didirikan oleh Ngatijan pada tahun 1951. Sebelumnya dia telah berprofesi sebagai penjahit namun masih belum membuka usaha sendiri. Sebelumnya dia merupakan salah satu penjahit yang ikut di usaha seseorang dari Jepang yang bernama tukashiki dan berlokasi di hotel Imka atau yang sekarang berada di lokasi BCA pusat jalan Basuki Rachmad.

Pada masa lalu, Tailor Rieel merupakan seorang penjahit khusus pakaian pria dan memiliki spesialisasi dalam pembuatan jas. Namun saat ini yang terjadi adalah kondisi sebaliknya, 90 persen pelanggan dari Tailor Rieel ini merupakan wanita lebih khususnya pegawai bank.

Tailor Rieel
© 2016 merdeka.com/Rizky Wahyu Permana

Usaha ini saat ini dilanjutkan oleh Wahyanto, salah satu putra dari Ngatijan. Berbeda dengan banyak penjahit lain yang belajar otodidak, walaupun anak penjahit, Wahyanto mempelajari keahliannya menjahit dari sekolah keterampilan bernama Bunka di Jakarta.

Walaupun saat ini sudah banyak perubahan terjadi pada kondisi Tailor ini sejak pertama diteruskan oleh Wahyanto pada tahun 1989, namun masih banyak pelanggan dari era sebelumnya yang tetap setia datang dan menjahitkan baju mereka di tempat tersebut.

Biaya jahit yang dipatok di tailor ini mulai dari 90.000 hingga 900.000 Rupiah. Lokasi Tailor Rieel berada di jalan Sibayak no. 8 Malang.