1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Alakantuk, sodorkan solusi berkendara tanpa kantuk, cara kerjanya?

Sodorkan solusi berkendara tanpa kantuk, trio mahasiswa Universitas Brawijaya ini bikin alas duduk anti kantuk. Simak cara kerjanya di sini!

©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 22 Juni 2017 18:39

Merdeka.com, Malang - Rasa kantuk yang tak tertahankan kala mengemudi, tak dipungkiri menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Mengantisipasi hal tersebut, sekelompok tim penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya membuat sebuah inovasi alat anti ngantuk yang dinamai Alakantuk. Tim penelitian tersebut digawangi oleh trio mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB), yakni Wahyu Tasry Naufal, Prayoga Bintang Primawan, dan Asri Anjasari.

Dilansir Prasetya Online Universitas Brawijaya, Alakantuk merupakan singkatan dari Alas Duduk Anti Kantuk. Layaknya nama yang disandang, Alakantuk merupakan inovasi alas duduk yang meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran.

Prinsip kerja Alakantuk berawal dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan. Ketika detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan terbaca di bawah normal, maka alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat.

Alat yang bisa digunakan ketika berkendara tersebut, terdiri dari beberapa komponen, yakni alas duduk dan gelang. Di dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar. Sementara itu, pada gelang terdapat sensor detak jantung.

"Ketika bergetar maka detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara. Selain itu, jika mengantuk pada saat kuliah dengan getaran tersebut bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari dosen," jelas Prayoga Bintang Primawan.

Alakantuk merupakan solusi yang disodorkan bagi para pengendara roda empat, khususnya bagi mereka berkendara lebih dari 22 jam perhari. Alat ini dapat digunakan 3-4 jam per hari secara terus menerus, sehingga memudahkan pengendara di kondisi darurat. Penggunaan Alakantuk ini cukup sederhana, yakni dengan memasang komponen alat pada tubuh.

"Alas tersebut sudah di uji cobakan pada teman teman di kampus. Teman-teman banyak memberikan respon positif karena bisa membuat teman-teman yang sudah tidur tidak mengantuk lagi," imbuh Prayoga.

Saat ini, Alakantuk tengah dalam proses pengajuan Patent. Tim penelitian pun masih melakukan pengujian lebih lanjut, termasuk dalam olah desain agar terlihat lebih menarik.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Universitas Brawijaya
  2. Mahasiswa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA