Manfaatkan sisik ikan Bandeng dan human urine, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya bikin baterai ramah lingkungan yang dinamai Smart B-Cline.
Merdeka.com, Malang - Baterai merupakan salah satu sumber energi praktis yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, sebagian besar baterai yang beredar di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya dan berpotensi mencemari lingkungan. Beberapa bahan yang dimaksud yakni, merkuri, timbal, cadmium, nikel, dan lithium.
Mencoba menawarkan solusi untuk permasalahan tersebut, tiga orang mahasiswa Universitas Brawijaya berkreasi dengan membuat baterai ramah lingkungan. Dilansir Prasetya Online Universitas Brawijaya, ketiga mahasiswa tersebut menawarkan Smart B-Cline. Yakni, baterai ramah lingkungan yang menggunakan bahan utama sisik ikan Bandeng dan human urine. Ketiga mahaiswa tersebut yakni, Mohammad Khaufillah, Aizzatur Rohmah, dan Intan Wahyu Cahyani.
Sisik ikan bandeng, ternyata mengandung zat kitin yang dapat diubah menjadi sumber listrik. Sementara itu, sebagian kecil dari human urine terdiri dari zat terlarut, salah satunya elektrolit. Jika dicampur dengan sisik ikan bandeng, ion elektrolit tersebut memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang memicu sumber listrik.
"Sampai saat ini sudah dicoba satu baterai yang membutuhkan sisik dari satu ikan bandeng ukuran sedang dan dapat digunakan untuk menyalakan satu lampu LED. Tapi masih akan kami kembangkan packagingnya, dan sampai bisa menghasilkan daya sama dengan baterai pada umumnya 1,5 Volt," papar Khaufillah.
Inovasi Smart B-Cline berhasil mengantarkan Khaufillah beserta rekan satu timnya menuju penghargaan silver medal pada kompetisi internasional, yakni Penang Invention, Innovation, and Research Design Platform (PIID 2017). Kompetisi ilmiah ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Mara, Malaysia pada 20-24 April 2017 lalu.