Malang

Merdeka.com, Malang - Orangtua murid, Wijiyati bersikeras anaknya bernama Rosita punya tabungan mencapai Rp 42 juta di MTS Tumpang, Kabupaten Malang. Dia pun sampai menuntut pihak sekolah untuk bertanggung jawab.

Sementara pihak sekolah mengatakan bahwa tabungan Rosita hanya berjumlah Rp 135 ribu. Jumlah tersebut berdasarkan catatan yang ada di dalam buku tabungan. Rosita nabung terakhir pada 8 Novembr 2016.

Kepala Sekolah MTS Tumpang, Pono mengungkapkan kalau Rosita dikenal ramah dengan teman-temannya. Seperti teman seusianya, selalu bersosialisasi dan mulai mengenal lawan jenis.

"Kata anak-anak yang lain suka royal dan traktir teman. Segala kemungkinan bisa terjadi, tetapi saya tidak mau menduga-duga," katanya, Kamis (22/6).

Pihaknya telah berusaha untuk melakukan mediasi, tetapi tidak ditemukan titik temu. Upaya maksimal sudah dilakukan dan terus melakukan koordinasi.

"Sekolah kami kan di bawah Depag, kami terus berkoordinasi. Kami sampaikan dan memohon petunjuk," tegasnya.

Seperti diketahui, akibat desakan ibunya itu, Rosita sempat melakukan aksi nekat mengonsumsi obat-obatan yang disertai minuman bersoda. Beruntung aksinya itu tidak sampai berdampak lebih buruk.

Wijiyati sendiri sempat menantang dilakukan sumpah pocong, terhadap wali kelas yang dianggap membawa uang tabungan. Ia tetap berkeyakinan bahwa uang tabungan putrinya disimpan di sekolahnya, MTS Negeri Tumpang.

Usulan sumpah pocong oleh Wijiyati disampaikan saat mediasi kedua belah pihak. Mediasi difasilitasi oleh polisi dan pihak desa setempat.