1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Menengok wajah baru wisata di candi Sumberawan Singosari

3/13

Bukan untuk camping. Tenda mini ini hanya bisa digunakan sebagai ornamen foto. Pasalnya, kawasan wisata di candi Sumberawan ini tidak diperkenankan mendirikan tenda.

Hak Cipta: © 2017 merdeka.com
Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 16 Mei 2017 13:43

Stupa Sumberawan atau lebih populer dengan nama candi Sumberawan pertama kali ditemukan orang Belanda tahun 1845. Penemuan ini kemudian mendapat kunjungan pertama para peneliti dan dinas Purbakala pada tahun 1935. Dua tahun berselang, pemugaran pada bagian kaki candi pin mulai dilakukan.

Candi Sumberawan sendiri merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Candi yang terletak di desa Toyomarto, Singosari, kabupaten Malang ini, tidak memiliki tangga naik ruangan, yang biasa digunakan untuk menyimpan benda suci. Diduga, bangunan candi Sumberawan ini hanya memiliki bentuk stupa, namun tidak memiliki fungsi sebagai stupa pada umumnya.

Para ahli purbakala memperkirakan, candi Sumberawan ini dahulunya bernama Kasurangganan, yang cukup terkenal di dalam kitab Negarakertagama. Kitab tersebut menyebutkan bahwa Kasurangganan pernah dikunjungi Raja Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi.

Berdasar pada bentuk batur dan stupa, para ahli memperkirakan bangunan candi ini didirikan sekitar abad 14-15 masehi. Tepatnya, pada masa kerajaan Majapahit masih berkuasa. Sedangkan, bentuk stupa pada bangunan candi menunjukkan latar belakang keagamaan yang bersifat Budhistis.

Anwar Supriadi, Seksi Museum dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang menjelaskan, selain candi Sumberawan, terdapat banyak situs purbakala lain yang ditemukan di Singosari. Sebut saja, candi Singosari, arca Dwarapala, petirtaan watugede, dan candi Sumber Tele.

Anwar menambahkan, saat ini ada banyak penemuan situs dan cagar budaya yang masih belum dikenal tapi ingin diperkenalkan kepada masyarakat. Beberapa diantaranya, juga masih dalam pengelolaan masyarakat.

"Banyak sekali, seperti situs Nanasan, itu kan masih baru. Dan beberapa penemuan-penemuan yang ada di warga, seperti di desa Toyomarto, ada beberapa situs juga yang dipelihara masyarakat," jelasnya.

Candi Sumberawan sendiri terletak di lokasi yang cukup jauh dari pusat kota dan keramaian. Tak heran, jika tak banyak yang mengetahui keberadaan candi yang juga dikenal dengan sumber airnya yang bertuah ini.

Celah ini kemudian yang dibaca oleh sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya. Berupaya mengkampanyekan 'peduli wisata sejarah', sekelompok mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini kemudian mempercantik kawasan di sekitar candi. Yakni, dengan mendirikan beberapa spot wisata di hutan pinus yang ramah kamera.

"Kami pikirkan, gimana caranya agar masyarakat mau dulu datang ke sini. Akhirnya kami mengkonsepkan, apa yang ada di sini, yaitu Taman Hammock, Taman Bunga, Taman Lampion dan Taman Batik, tempat yang menarik untuk foto-foto. Konsep kami, dari manarik massa dulu, kemudian bisa masuk ke candi untuk melihat, secara berkesinambungan akan meningkatkan pariwisata di sini," singkat Made Dwi, Ketua Pelaksana Relaunching Wisata Candi Sumberawan.

Tim Mahasiswa tersebut resmi melakukan relaunching wisata candi Sumberawan, Sabtu (13/5) lalu. Menggandeng beberapa pihak, yakni Pertamina, Perhutani, dan Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) Desa Toyomarto, wisata candi Sumberawan diperkenalkan kembali dengan nama 'Wisata Sejarah Fun Education Candi Sumberawan'.

Menengok wajah baru wisata di candi Sumberawan, berikut cuplikan gambar lokasi wisata tersebut saat relaunching digelar.

PILIHAN EDITOR

  1. Wisata Alam
  2. Wisata Sejarah
  3. Kabupaten Malang
  4. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA