Kendati tak bisa menjadi juara Liga 1, para penggawa Arema FC bakal maksimalkan sisa musim kompetisi untuk mendapat bonus dan pamer kemampuan.
Merdeka.com, Malang - Tertutupnya peluang Arema FC untuk menjadi juara Liga 1 tak membuat penggawa mereka menjadi kehilangan motivasi untuk melakoni sisa kompetisi ini. Dilansir dari Bola.net, mereka memiliki motivasi sendiri untuk meraih kemenangan pada sisa kompetisi ini.
"Saya selalu mengajak mereka bertanding untuk menang. Kalau menang, kita kan dapat bonus," ujar kapten Arema FC, Johan Ahmat Farizi.
"Bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga," sambungnya.
Selain untuk mengejar bonus, Farizi menyebut bahwa sisa musim kompetisi ini juga bagaikan etalase bagi pemain. Mereka harus bermain sebaik mungkin demi menaikkan nilai jual mereka untuk musim depan.
"Dapat tim juga lebih enak. Istilahnya, kami harus jual diri untuk tahun depan," tuturnya.
Sebelumnya, peluang Arema FC menjadi juara di kompetisi Liga 1 dipastikan sudah tertutup. Mereka saat ini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara Liga 1 dengan mengoleksi 42 angka dari 29 laga.
Arema FC hanya menyisakan lima pertandingan lagi dan maksimal hanya mampu mengoleksi 57 poin saja. Sementara itu, pemuncak klasemen Liga 1 yaitu Bhayangkara FC sudah meraih 59 poin pada saat ini.
Adanya motivasi pemain Arema FC untuk mendapat bonus ini sempat memunculkan dugaan lain. Banyak yang menyebut bahwa motivasi ini berkaitan dengan gaji pemain Arema FC yang sempat tersendat pada beberapa waktu belakangan dan disebut sebagai penyebab menurunnya performa pemain Arema belakangan ini.
Menanggapi hal ini, pelatih Arema FC, Joko 'Gethuk' Susilo mengaku tak mau banyak berkomentar. Dia memilih untuk lebih fokus pada faktor teknis dibanding masalah nonteknis.
"Mohon maaf, saya tak mau bicara. Saya hanya teknis di lapangan selama 90 menit dan pada sesi latihan," tandasnya.