Rencana konvoi trophy Bhayangkara Cup dikhawatirkan mengganggu ketenangan peserta ujian nasional.
Merdeka.com, Malang - Rencana konvoi Aremania membuat binggung Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Malang. Rencana konvoi thropy Bhayangkara Cup yang akan digelar Rabu (6/4) depan masih dalam suasana pelaksanaan ujian nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menyimpan kekhawatiran para peserta Unas akan terganggu. Lantaran, setiap konvoi Aremania selama ini selalu diikuti kemacetan lalu lintas dan semua kalangan akan ikut turun jalan.
"Mohon kebijakan beliau (Walikota Anton) untuk tidak konvoi dulu selama ujian nasional masih berjalan. Ditunda setelah Unas saja, kami mohon seperti itu," kata Zubaidah di Taman Malabar Kota Malang, Senin (4/4).
Zubaidah berharap memiliki kesempatan untuk membicarakan dengan Walikota. Pihaknya setuju dengan konvoi, tetapi hanya ingin suasana mendukung pelaksanaan ujian nasional yang masih berlangsung.
Namun Zubaidah buru-buru meluruskan, kalau konvoi Aremania tidak berpengaruh dengan hasil Unas. Karena anak didik dan semua pihak sudah menyiapkannya jauh-jauh hari.
"Soal kesiapan relatif, ada tidaknya konvoi tidak terpengaruh. Hanya biar suasana kondisif saja," kata Zubaidah yang mengaku tengah menunggu kesempatan bicara langsung dengan Walikota Anton.
Sementara di tempat yang sama, Walikota Anton mengungkapkan rencananya yang akan mengarak thropy Bhayangkara Cup bersama Aremania keliling Kota Malang. Konvoi rencananya digelar Rabu (6/4), sambil menunggu kedatangan Aremania dan trophy dari Jakarta.
Konvoi, kata Anton merupakan bagian dari kecintaan masyarakat pada Arema, sehingga pihaknya juga akan memberikan kesempatan. Tetapi dirinya mengajak para peserta agar bisa belajar dari konvoi-konvoi sebelumnya.
"Yang jelas pemkot akan memberikan ruang para Aremania untuk meluapkan kegembiraan. Terpenting semua bisa kondusif," katanya.
Pihaknya juga berencana menyiapkan titik-titik kegiatan yang mengajak merayakan kegembiraan melalui hiburan panggung. Sementara soal pengaruhnya dengan unas, Anton mengaku sedang mempertimbangan agar situasinya bisa sama-sama berjalan kondusif.
"Kita menyadari itu (ada ujian). Kan konvoi tidak saat ujian, kita harapkan tidak seperti itu (mengganggu)," kata Anton yang mengaku baru menerima SMS dari Kadis Pendidikan, Zubaidah.
Reporter: Darmadi Sasongko