Joko Ribowo mengaku sudah waktunya ia pulang kampung setelah merantau selama hampir sepuluh tahun.
Merdeka.com, Malang - Mantan penjaga gawang Arema FC Joko Ribowo buka suara terkait alasannya meninggalkan Malang pada bursa transfer paruh musim ini. Dilansir dari Bola.net, Joko mengaku sudah waktunya ia pulang kampung setelah merantau selama hampir sepuluh tahun.
Joko dipastikan sebagai pemain kedelapan yang meninggalkan Arema FC pada paruh musim ini. Ia telah secara resmi berpamitan pada manajemen Arema pada Senin (16/07) hari ini.
Joko Ribowo sendiri telah memastikan akan bergabung dengan PSIS Semarang. Ia disebut akan bereuni dengan rekan seklubnya di Arema FC, M. Zaenuri.
"Saya sudah merantau selama sekitar sembilan tahun. Saatnya kini saya pulang dan dekat dengan keluarga. Apalagi, saat ini usia saya sudah 29 tahun," ujar Joko Ribowo, Senin (16/07).
Joko menyebut ia ingin pulang agar lebih dekat dengan kedua orang tua dan keluarganya. Ia pun mengaku ingin lebih fokus pada bisnis ternak yang ia rintis beberapa tahun lalu.
"Saya juga ada akademi yang harus diperhatikan dan diurus," ucapnya.
Menurut Jokri, sapaan karib Joko Ribowo, keinginannya untuk pulang kampung ini tak lepas dari tentangan keluarganya, terutama sang putri, Heighenisa Lega Ribowo. Pasalnya, sang putri adalah seorang Aremanita cilik.
"Namun, setelah diberi pengertian, ia bisa menerima bahwa ayahnya tidak lagi bermain di Arema," tuturnya.
Joko menyebut setelah ini ia akan bergabung dengan PSIS. Klub ini dekat dengan kediaman orang tua dan keluarganya. "Dari Semarang ke Demak, tempat orang tua saya, bisa ditempuh dalam waktu 45 menit. Sementara, ke Pati -tempat keluarga- bisa ditempuh dua jam saja," ucapnya.
Joko pun memiliki alasan lain sengaja meninggalkan Arema saat ini. Ia mengaku sengaja pergi agar dua penjaga gawang muda Arema, Kurniawan Kartika Ajie dan Utam Rusdiyana bisa tetap bertahan.
"Mereka masih muda. Arema punya pelatih kiper yang bagus. Mereka pasti bisa berkembang dengan baik jika tetap di sini," tandasnya.