Arema FC mengaku masih menunggu keputusan dari PSSI terkait status Felipe Bertoldo.
Merdeka.com, Malang -
Hukuman dari AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) terhadap pemain baru Arema FC terkait dwikewarganegaraan yang dimiliki Felipe Bertoldo tak mau disikapi secara gegabah oleh manajemen. Dilansir dari Bola.net, mereka mengaku memilih menanti kabar dari federasi terkait status pemain mereka tersebut.
"Arema kan member PSSI. Kami sudah share pada pengurus PSSI," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
"Nah, mereka menyarankan agar menanti kabar dalam satu-dua hari ke depan," sambungnya.
Ruddy menganggap bahwa hukuman yang diberikan oleh AFC itu ditujukan pada Federasi Sepakbola Timor Leste dan dua orang pengurusnya. Dia masih akan menunggu kejelasan apakah hukuman tersebut juga berdampak pada pemain.
"Hukuman ini bisa berdampak jika si pemain tersebut ikut dalam kegiatan memalsukan dokumennya sendiri, semisal: mengubah umurnya," tuturnya.
"Namun, jika melihat surat kemarin, sepertinya para pemain ini tidak ikut dalam hukuman tersebut," tambah Ruddy.
Lebih lanjut, Ruddy menjelaskan jika memang pemain tersebut terbukti bersalah, AFC tak berhak mencabut paspor dan kewarganegaraan seseorang. Masalah paspor dan kewarganegaraan merupakan domain pemerintah, bukan domain AFC atau FIFA.
"Selama pemerintah Timor Leste tak mencabut paspor para pemain itu, tak ada masalah," paparnya.
Walau demikian, Ruddy juga tak mau bertaruh. Semisal jadi mengontrak Felipe, manajemen Arema akan memasukkan masalah kewarganegaraan ini dalam klausul kontrak.
"Jika sewaktu-waktu paspor dicabut atau ditahan pemerintah Timor Leste, otomatis kontrak akan gugur tanpa kompensasi," tandasnya.