Caving atau penelusuran gua kini mulai memikat hati para wisatawan, khususnya para pecinta wisata jelajah. Beberapa lokasi gua pun mulai dijelajahi, salah satunya adalah Goa Lo Bangli di dusun Ngliyep, desa Kedungsalam, kecamatan Donomulyo, kabupaten Malang.

Nama goa Lo Bangi sebenarnya diambil dari dua goa yang saling berdekatan, yakni goa Lo dan Goa Bangi. Kedua goa ini memiliki satu sistem sungai bawah tanah, sehingga bisa ditelusuri dan saling terhubung. Kontur sekitar mulut Goa Bangi adalah lembah karst. Posisi kedua goa ini berada di tepi bukit.

Gua Lo sendiri merupakan pintu masuk dari rangkaian gua bawah tanah. Jika diteruskan hingga titik gua paling akhir, total jarak tempuh mencapai 10 kilometer. Perjalanan di goa Lo dimulai dengan vertical entrance sedalam 6 meter. Setelah itu, perjalanan menuju pintu mulut gua Bangi akan menempuh jarak sejauh 5 kilometer.

Menyorot keindahan goa, mulut gua dengan lebar sekitar 5 meter di bagian awal, memiliki lorong yang lebar dan tinggi. Sedangkan lantai goa didominasi oleh tanah yang berbatu. Selama jarak tempuh antara Goa Lo dan Goa Bangi tersebut, penjelajah akan dimanjakan dengan ornament karst dan berbagai batuan kristal yang elok. Di tengah perjalanan, penjelajah pun akan disambut dengan aliran sungai bawah tanah yang landai dan tenang.

Ornamen unik yang dapat ditemui di goa Lo-Bangi antara lain stalakmit,stalaktit batu-batu reruntuhan, gourdam dan lainnya. Tak hanya itu, goa pun menyuguhkan pemandangan ragam bentuk ornamen yang terbuat dari batu alam. Keberadaan stalaktit yang menggantung pada dinding gua seolah semakin memperelok corak-corak ornamen tersebut. Uniknya lagi, bias dari ornamen tersebut akan memantul ke seluruh permukaan gua jika disinari dengan senter atau lampu.

Para wisatawan anyar sebaiknya menggunakan jasa pemandu berpengalaman untuk menuntun perjalanan dalam goa Lo-Bangi. Demi keamanan perjalanan, wisatawan sebaiknya menggunakan peralatan pelindung, seperti helm, tabung oksigen, senter, sepatu karet dan peralatan rock climbing.